pat kau rubuhkan, aku ingin berguru padamu. Nanti bila Tee Kwan telah memberi tempat dan tugas padamu, sukalah Liem Kauw-Thao sering datang kemari untuk memberi peladjaran padaku.
Liem Tjiong tertawa :
“ Kepandaianku tidak seberapa, aku beladjar sedjak ketjil, walau demikian kepandaianku hanjalah tjenopauw sadja (satu dua djurus jang tak berarti ).“
Tjha Tjin makin kagum akan pribadi Liem-Tjong, walaupun memiliki ilmu jang tinggi, tetapi tidak. angkuh dan sombong, seperti bekas gurunja.
Demikianlah, selesai makan minum. Tjha Tjin lalu mempersilahkan untuk Liem Tjiong dan 2 pengawal beristirahat kekamar masing² jang telah disediakan.
Keesokkan harinja, Liem Tjiong mengutjapkan terima kasih atas kebaikan Tjha Tjin ia berpamit untuk menjelesaikan prihal dirinja:
— „Saudara Tjha Tjin. aku mengutjapkan terima kasih atas kebaikan jang telah kami terima Hari ini aku akan menghadap pada Tee Kwan, biar segera beres urusanku ini. Bila nanti aku telah mengerti dimana aku harus bekerdja dan bertempat, tinggal, aku pasti akan sering datang kemari untuk mempererat persaudaraan.”
Tjha Tjin lalu memberi sebungkus uang jang djumlahnja 100 tail untuk Liem Tjiong,
22