pasti hewan jang berkulit manusia" Liem Tjiong meneteskan air mata, karena amat terharu melinat ketjiniaan ajah mertuanja terhadap dirinja, katanja dengan lirih :
"Tiatia, baik Tiatia menahan kesemuanja ini, djangau Tiatia terlalu menguatirkan diriku. Pemfitnah itu adalah Ko Tjiangkun, maka aku tidak berdaja menghadapinja. . ......"
Mertua Liem Tjiong terkedjut sekali mendengar nama Ko Tjangkun, seorang komandan Kim le Wee jang sangat berpengaruh saat ini. Pantas anaknja manda sadja mengalami nasib jang sedemikian
" Ja, ja, anakku Tiatia memberimu selamat djalan dan semoga Thian melindungi dirimu. Aku akan membawa istrimu kerumah supaja ada jang melindungi.
" Tiatia, bila Moymoy berkehendak untuk berumah tangga lagi, aku merelakan dan memberikan hak sepenuh-penuhnja kepadanja. Sebab hukumanku ini amat lama, 5 tahun.. ja. 5 tahun. " Suara Liem Tjiong makin dalam dan parau karena menekan perasaan.
" Anakku tidakusah banjak berpikir jang bukan², Tiatia masih punja sawah ladang, peng hasilannja tjukup untuk makan kita bertiga,..... djangan chawatirkan kami.“ Sedang ajah mertua dan anak menantu ber-tjakap², datanglah istri Liem Tjiong jang da
tang membawakan beberapa pakaian dan per-
48