tail, dan begitu kalian bersedia, kami akan memberikan masing2 uang muka 50 tail. Hehe.... heh... bagaimana?" Tang Kiauw dan Siek Pa heran sekali, sebab upah kali ini dipandangnja amat bagus. Tetapi mereka masih bingung karena belum diberikan, tugas apakah jang harus mereka djalankan.
Ko Kiu dapat mengerti apa jang dipikirkan oleh opas kelaparan ini.
Katanja dengan bersungguh-sungguh :
Tugasmu adalah mengawal seorang pendjahat jang bernama Liem Tjong, jang akan mendjalankan hukuman buang kekota Tjhung Tjhiu Too Klian harus mengawal terus sampai tiba disuatu hutan jang bernama Ya Tie Lim, nah, disanalah kalian harus menghabisi djiwanja. Dan sebagai barang bukti, kalian harus membungkus kepala Liem Tjiong, untuk nantinja kami tukar dengan upah separohnja jang masih kami tahan, jakni masing2 menerima 50 tail lagi Hehheh...,heh bagaimana?"
Tang Kiauw kaget sekali, ia sebenarnja adalah seorang iang bernjali ketjil, maka buru² ia minta idjin untuk berdamai dulu dengan Siek Pa dirumah.
Ko Kiu mendjadi tjemas dan serba salah;
,.Baik, baik, kalian berunding dahulu,.. tetapi tugasmu untuk mengawal esok hari, harap kalian mempersiapkan perbekalan dan alat sendjata."
Tang Kiauw dan Siek Pa bergegas untuk me-
42