dingin dan lemah sekali.
Terdengar suara jang lemah dari Ko Nga Lue:
"Paman, siapakah orang jang menghadjarku itu ? "
Pengiringnja mendjawab: "Itulah Ong Kauw Thao atau Kepala keamanan kota Tongking, Liem Tjiong namanja"
Ko Nga Lue merintih memilukan :
"Oh..suaminjakah dia ?
Pelajannja mendjawab :
Betul, betul. Liem Kauw Thao adalah suami njonja jang Siuw ya ganggu dikelenteng itu.
Ko Nga Lue :
"Oh . . . . aku tidak bisa aku hidup tanpa dia, . .
Pelajan jang setia itu kaget /
Siuw ya,tjelaka ! Siuw ya masih muda, bisa mentjari djodoh jang masih gadis. Djangan, djangan Siuw ya merusak rumah tangga orang lain Itu durhaka terkutuk ..
Ko Nga Lui mangingau ;
"En, eh. Kau amat tjantik.. . .
djangan tinggalkan aku! Djangan, . . . .aku bisa mati kau tinggalkan. Nona, non' nona kau manis sekali. !“ Pelajan jang setia itu mendjadi terharu, melihat tingkah laku tuan mudanja jang mendjadi terganggu ingatannja. Setelah menunggu sesaat keluarlah pelajan tua itu dan lapor pada Ko Kiu. Pelajan tua menghadap pada Ko Tjiang kun :
62