kan saja bakar.“
Berulangkali Lo Tie Djim ber-teriak², namun tidak ada balasan. Maka segera ia mengendjot tubuhnja untuk turun dan memberi perintah pada Sutjin
„Kita tjari kaju2 kering dan bakar habis kelenteng jang misterius ini. Kalau kelenteng ini tetap berdiri, aku chawatir akan muntjul orang² sesat lagi dan didjadikan sarang.”
Sutjin dan Lo Tie Djim segera mengumpulkan kaju² kering dan membakar kelenteng Wa Kwan Sie.
Sutjia :
„ Kelenteng ini memang tidak pantas didiami lagi.”
Setelah api itu ber-kobar2, maka Lo Tie Djim dan Kiu Bun Liong Sutjin meninggalkan kelenteng Wa Kwan Sie itu dalam keadaan masih terbakar.
Mereka lalu berdjalan lebih 3 Km, dihadapannja ada sebuah kedai nasi. Tjepat² keduanja memasuki kedai itu dan memesan beberapa matjam masakan serta arak.
Sambil makan minum dengan asjiknja, tiba² Lo Tie Djim lalu memandang kearah djalan raja, matanja redup dan saju.
Sutjin mengerti maksud Lo Tie Djim jang akan segera melandjutkan perdjalanannja. maka ia lalu memanggil pelajan dan membajar
38