Lompat ke isi

Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri I.pdf/63

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

di taruh depan Lo Tie Djim. segera diletakkan Lo Tie Djim si setan arak, telah mengekang dirinja sampai tahan 34 bulan, kini mentium bau arak jang menghambar dari tjawan2 jang berada dihadapannja, segera lupa larangan dari Tiangloo, ia menenggak 10 tjawan arak itu dengan rakusnja.

Kemudian ia memanggil pemilik warung itu.

"Lauwhia, sediakan lagi 3 tjawan. dan masih tersediakah daging babi ? Masakkan untuk saja beberapa kati!"

Pemilik warung mendjawab ;

"Tootiang, kalau arak masih ada, tetapi sajang persediaan daging kami telah habis .... hanja .... hanja .. ada daging ......."

Lo Tie Djim tjepat memotong perkataan pemilik warung itu :

"Daging apa kah?"

Pemilik warung: "tinggal daging Huk jang baru sadja kami potong, apakah Tootiang djuga suka ?"

Lo Tie Djim tertawa: "Daging Huk aku djuga suka, haha ... hahahaa ...." Masakkan 5 kat dan bakar 5 kati, agak tjepat untuk teman minum arak!"

Pemilik warung: "Baik, baik...." lalu masuk dan mamasak pesanan dari Lo Tie Djim.

Tidak lama apa jang dipesan telah masak semua, maka Lo Tie Djim makan sampai merem melek, karena dirasa daging Huk ini sangat lezat

Hanja beberapa menit sadja 10 kati daging Huk itu telah masuk keretnja, ia menggapai pemilik warung dan memesan lagi

"Masakkan lagi 10 kati untuk aja bawa pulang!"

Pemilik warung: "Bakar atau masak?"

Lo Tie Djim mendjawab: "Bakar semua, dan ini semua berapa?"

56