keaman dikota Kwan See. Komandan keamanan kota itu segera memerintahkan untuk menangkap mati atau hidup pada Lo Tie Djim, dimana-mana gambar Lo Tie Djim ditempelkan, dipohon-pohon, tembok² papan² pengumuman, bahkan dihotel-hotel dan warung. Sehingga hampir seluruh kota Kwan See semua lapisan rakjat tahu akan apa jang terdjadi.
Semua lapisan rakjat tahu akan apa jang telah terdjadi
Kembali pada Lo Tie Djim jang lari tanpa arah tudjuan, setelah matahari hampir tenggelam dibalik gunung, mulailah agak lega hatinja.
Ia mulai berdialan lambat², sebab seharian penuh lari melalui hutan² tanpa makan dan minum. Kini terasa amat letih dan lapar.
Baru berdjalan sebentar, ia berpapasan dengan pedagang pedagang jang ingin masuk kota Kwan See. Lo Tie Djim mendengar dengan djelas apa jang mereka tjakapkan.
Pembunuhnja bernama Lo Tie Djim, orangnja tinggi besar dan bekas pendjaga benteng kota Kwan See. Gambarnja dipasang di-mana², saja pertjaja kalau tidak lekas keluar kota Kwan See ini, sebentar lagi pasti dapat di tangkap.
Lo Tie Djim bertjekat, tielaka ! kemana aku akan menjembunjikan diri ? Lo Tie Djim berdjalan sambil berpikir . .. . . . . .
Kalau aku bermalam kepenginapan semua orangpun mengenal aku . . . . .
Pada saat² jang membingungkan itu, tiba² ia melihat sebuah kuil on, Sungguh Taian benar² Maha Pengasih. aku melinat sebuah Kelenteng. bila aku sembunji didalam Kuil itu. mungkin para serdadu dari kota Kwan See tidak dapat menangkap diriku . . . . .Demikian Lo Tie Djim mendjadi gembira tatkala meli-
35