Lompat ke isi

Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri I.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

penuh dengan tjatjahan djarum jang melukiskan 9 ekor naga jang me- lingkar².

Ratusan orang² menonton merupakan arena, dan sebentar sebentar sarak sorai riuh dengan pudjian².

Ong Tjin djadi tertarik pada pertundjukkan itu, maka ia menghentikan perdjalanannja.

"Ibu, kita istirahat sebentar, dan aku ingin melihat pertundjukkan jang menarik ini" Ong Tjin bermohon pada ibunja. Ia mendekati gerombolan penonton itu dan langsung menerobos masuk, mendekati pemuda jang sedang asjik mendemonstrasikan Koy Ja nja itu.

Pemuda itu mulai dengan djurus² serangan jang hebat, Pek Tjo Na Lo atau ular putih menghadang djalan, jakni kedua tangannja memegang pangkal tongkat dan ditusukkan kearah lawan dengan tenaga sepenuhnja, sehingga udjung tongkat bergetar.

Penonton riuh rendah dengan tepuk tangan jang ramai kemudian ia mengubah dengan tipu Thay Tju Tjo Tju atau putera radja membuat anak panah, dan berturut turut dengan tjepatnja Ia mengubah-ubah serangan Siauw Kwe Kia Kie, lalu Sauw Kong dsb......

Menjaksikan permainan ini, Ong Tjin berfikir sangat menjajangkan pada pemuda ini. ilmu tongkat pemuda ini, ini antara serangan dan pendjagaan diri tidak seimbang, maka tanpa disadarinja Ong Tjin berteriak /

"Hei Siauw Lian (anak muda) stop dulu, aku ingin memberikan beberapa petundjuk kepadamu".

"Siapa kau berani pentang mulut dihadapan Siauw Ya mu" pemuda itu menghentikan permainannja dan mendekati Ong Tjin dengan muka merah padam.

"Aku ingin memberi beberapa petundjuk kepadamu sebab permainan jang kau pertundjukkan tadi walaupun tjukup hebat, tetapi perlindungan dan tangkisan amat kurang dan sangat terbuka, sehingga tidak seimbang"

14