Habis Gelap Terbitlah Terang/Soerat-soerat dalam tahoen 1899

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Habis Gelap Terbitlah Terang  (1922)  oleh Kartini, diterjemahkan oleh Empat Saudara (Bagindo Dahlan Abdullah, Zainudin Rasad, Sutan Muhammad Zain, dan Djamaloedin Rasad)
Soerat-soerat dalam tahoen 1899

Djalan besar diantara Depok dan Bogor.

Djapara, 20 Mei 1899 (I).

Saja sangat beringin hendak berkenalan dengan seorang „gadis kaoem moeda”, anak gadis jang tjakap dan sanggoep tegak sendiri, jang tjepat kaki ringan tangan serta berani menentang kehidoepan dengan hati jang riang dan pikiran jang soeka, lagi dengan gembira dan keras hatinja bekerdja, boekan oentoek keoentoengan dan keselamatan dirinja sendiri sadja, tetapi soeka mengoerbankan diri akan goena keperloean dan keselamatan orang banjak djoega. Itoelah anak gadis jang saja soekai. Saja beriang hati, bersoeka raja, menjamboet zaman jang baroe, bahkan saja dapat katakan, kalau menilik pikiran dan perasaankoe, ta' hidoep lagi bersama-sama dengan bangsa Hindia, melainkan adalah pikiran dan perasaankoe itoe sesoeai betoel dengan saudara-saudarakoe bangsa koelit poetih jang masoek kaoem kemadjoean ditanah Eropah jang djaoeh itoe.

Djikalau kiranja 'adat lembaga tanah airkoe mengizinkan saja berboeat sedemikian, ta' adalah jang lain jang lebih saja soekai, melainkan toeroet beroesaha oentoek kemadjoean perempoean kaoem moeda ditanah Eropah. Tetapi 'adat lembaga jang telah berzaman-zaman oesianja itoe, jang ta' moedah dihilangkan dan ditinggalkan itoe, mengikat dan merantai kaki kami dengan tangannja jang koekoeh. Tentoe pada soeatoe ketika kami akan terlepas dari pada belenggoe itoe, tetapi waktoe itoe masih djaoeh, ja, teramat djaoeh antaranja pada kami. Jang ia akan datang, tahoelah saja, tetapi datangnja itoe tiga, empat ketoeroenan kemoedian dari pada kami. Saja kira, ta' dapat Toean mengirakan betapa sedihnja hati kami dalam hal seroepa ini: hati kami tjinta dan 'asjik sekali memandang za­man jang baroe, jaïtoe zamanmoe, zaman jang disoekaï hati djantoengkoe, pada hal kaki dan tangan kami masih terikat terbelenggoe oléh 'adat lembaga, 'adat poesaka tanah air kami, jang beloem boleh lagi kami tinggalkan sadja. Akan 'adat lem­baga, 'adat poesaka negeri kami itoe berlainan benar dengan kemaoean zaman baroe, jang hendak saja masoekkan kedalam doenia bangsa kami. Siang dan malam saja pikir dan heningkan daja oepaja, soepaja saja dapat meloepoetkan dirikoe dari 'adat-'adat lembaga tanah airkoe jang keras itoe, tetapi pahamkoe tertoemboek djoega.

Boekan karena 'adat-'adat lembaga bangsa Timoer jang lama itoe koeat dan koekoeh, kalau itoe sadja tentoe akan dapat saja meleboer, menghantjoerkannja akan melepaskan dirikoe. Tetapi ada lagi soeatoe ikatan jang lebih koeat dan tegoeh dari 'adat-'adat jang telah berzaman-zaman itoe, jang menambatkan saja pada doeniakoe. Adapoen ikatan itoe jaïtoe pertjintaan jang ada padakoe akan meréka, jang melahir menghidoepkan dakoe, jang memelihara dan membesarkan dakoe. Boléhkah saja memiloekan hati meréka, jang selama hidoepkoe selaloe memberi dan menoendjoekkan kesajangan dan kebaikan padakoe serta jang memeliharakan saja dengan bersoesah pajah itoe? Adakah hak saja akan itoe? Hati meréka itoe akan saja roesakkan sekali, bila saja menoeroetkan kehendak hatikoe itoe, bila saja kerdjakan perboeatan jang diingini seloeroeh toeboehkoe itoe, tiap helai boeloe, setiap sa'at, sepandjang waktoe.

Boekan sadja soeara-soeara, jang dari loear, dari Eropah, negeri jang beradat haloes dan jang pendoedoeknja soedah terpeladjar itoe masoek ke hatikoe dan menjebabkan saja beringin akan peroebahan tentang hal keadaan jang ada sekarang ini, tetapi waktoe saja masih kanak-kanakpoen, tatkala perkataan „kemerdékaan” beloem saja dengar, beloem saja ketahoei artinja, serta soerat-soerat dan kitab-kitab tentang hal itoe masih djaoeh dari padakoe, soedah ada djoega bidji keinginan dalam hatikoe jang makin lama makin besar itoe, jaïtoe: ke­inginan akan kebébasan, kemerdékaan dan tegak sendiri. Adapoen jang membangoenkan keinginan itoe ialah keadaan jang koelihat berkelilingkoe jang menjedihkan hatikoe, dan mentjoetjoerkan air matakoe, karena kedoekaan jang ta' berhingga.

Dan soeara-soeara, jang selaloe datang dari loear, jang semakin lama semakin keras tibanja kepadakoe, menjebabkan toemboehnja bibit keinginan itoe dan ditambah oléh perasaan

SEKOLAH RENDAH Dl DJAPARA.

toeroet berdoekatjita dengan orang lain jang saja sajangi amat sangat, sampai pada hati ketjilkoe; achirnja bibit itoe telah beroerat berakar dan toemboeh dengan soeboernja.

Tetapi hingga inilah perkara itoe doeloe, kemoedian hari dihoeboeng poela. Sekarang saja hendak mentjeriterakan tentang diiikoe sendiri kepada toean, seolah-olah akan berkenalan. Adapoen saja ini anak perempoean jang kedoea oléh regén Djapara; saudara saja ada lima orang laki-laki dan lima orang peiempoean. Kekajaan besar, boekan? Marhoem nénékkoe, Pengéran Ario Tjondronegoro, regén Demak, seorang jang soeka akan kemadjoean, ialah regén jang pertama-tama sekali di Djawa Tengah, jang memboekakan pintoe roemahnja oentoek djamoe jang djaoeh datang dari seberang laoetan: jaïtoe kemadjoean orang Eropah. Sekalian anak-anaknja jang pendidikannja tjara Eropah semoeanja, memoesakaï kemadjoean bapa meréka itoe setelah meréka itoe mendjadi bapa poela, memberi anak-anaknja pendidikan seroepa pendidikan jang telah diterimanja sendiri doeloe. Banjak anak-anak bapa moedakoe dan kakak-kakakkoe telah menammatkan sekolah menengah (H.B.S.), seboeah sekolah jang setinggi-tingginja, jang ada ditanah air­koe, dan kakakkoe laki-laki jang moeda sekali (dia ada tiga orang) telah lebih dari tiga tahoen ditanah Belanda, beladjar oentoek melandjoetkan kepandaiannja, dan doea orang jang lain itoe telah mendjabat pangkat pada Goebernemén. Kami anak-anak perempoean jang terikat kaki tangan kami oléh 'adat-'adat koeno tadi, hanjalah sedikit-sedikit boléh merasaï kelazatan kemadjoean tentang pengadjaran itoe; sebenarnja kami anak-anak perempoean, keloear pergi beladjar dan setiap hari meninggalkan roemah pergi kesekolah itoe soedah soeatoe kesalahan jang besar pada 'adat lembaga jang koeno itoe. Karena 'adat tanah air kami melarang anak-anak perempoean pergi keloear roemahnja. Pergi kenegeri lain kamipoen ta' boléh, sedang sekolah jang ada dinegeri kami jang ketjil ini hanja sekolah rendah jang biasa, sekolah Belanda Goebernemén. Waktoe saja telah ber'oemoer doea belas tahoen, maka saja dikeloearkan dari sekolah itoe. Saja wadjib masoek „koeroengan", saja ditoetoep didalam roemah dan sekali-kali tidak boléh keloear lagi. Kami tidak boléh lebih dahoeloe keloear dari roemah, kalau tidak bersama-sama dengan seorang soeami, seorang laki-laki jang tidak kami kenal, jang dipilih oléh orang toea kami oentoek kami dan dengan si laki-laki itoe kami dikawinkan dengan tidak setahoe kami. Sahabat kenalan kami orang-orang Belanda — sepandjang pendengaran saja kemoe­dian harinja — telah mentjoba dengan bermatjam-matjam daja oepaja akan mengoebahkan pikiran orang toea saja, soepaja dioebahnja kepoetoesan jang bengis, jang ditetapkan atas dirikoe itoe, seorang anak jang masih ketjil dan mandja, tetapi oesaha meréka itoe sia-sia sadja. Orang toeakoe ta' mendengarkan pikiran meréka itoe — saja teroes dimasoekkan kedalam koeroengankoe. Empat tahoen lamanja saja tinggal berchalwat diantara empat dinding jang tebal itoe dengan tiada pernah keloear-keloear sekali djoeapoen. Bagaimana saja menghabiskan waktoe empat tahoen itoe ditempat itoe, ta' tahoelah saja lagi — hanja jang saja ketahoei, bahasa waktoe itoe amat sengsara adanja.

Soeatoe keoentoengan jang amat besar bagikoe, hanjalah karena akoe tidak dilarang membatja kitab-kitab bahasa Belanda dan berkirim-kiriman soerat dengan sahabat-sahabatkoe bangsa Belanda. Itoelah sadja jang menjenangkan hatikoe dalam waktoe jang sial dan mendoekatjitakan itoe dan itoelah sadja tempat akoe bergantoeng; kalau tiada barang jang doea perkara itoe, barangkali sampai adjalkoe atau lebih dari pada itoe — jaïtoe pikirankoe barangkali boléh hilang sama sekali karena itoe. Oentoenglah datang penolong dan pelindoengikoe, jaïtoe peroebahan zaman memboenjikan langkahnja jang keras dan dahsjat itoe. Kedatangan waktoe jang baroe menggojangkan gedoeng-gedoeng 'adat jang koekoeh-koekoeh dan toea-toea dari sendinja dan memboeka pintoe-pintoe gedoeng itoe, jang diKoentji dan didjaga koeat-koeat itoe. Setengahnja terboeka sendirinja dan ada poela jang diboeka dengan kekerasan, tetapi terboeka mesti, tidak boléh tidak. Dari pintoe-pintoe jang terboeka itoelah masoek djamoe jang ta' disoekaï itoe kedalam gedoeng-gedoeng itoe. Pada sekalian tempat jang ditempoeh si djamoe itoe kelihatanlah selaloe bekas djedjaknja. Adapoen si djamoe itoe ialah 'ilmoe kepandaian bangsa Eropah. Achirnja, ketika saja telah ber'oemoer 16 tahoen, boléhlah poela saja keloear roemah. Sjoekoer! beriboe sjoekoer! Seperti seorang bébas boléhlah meninggalkan pendjarakoe dan kaki tangankoe tiadalah tertambat kepada seorang soeami jang dipaksakan sadja kepada saja.

Enam boelan kemoedian dari pada itoe baroe saja boléh pergi keloear roemah poela; soedah itoe terdjadilah bertoeroet toeroet beberapa kedjadian, jang makin lama makin banjak memberi kebébasan kami kembali jang doeloe telah lenjap itoe, dan tahoen jang laloe, waktoe radja kita jang moeda, radja Belanda, naik nobat, maka orang toea kami menganoegerahkan kebébasan itoe kembali dengan berterang-terang.

Waktoe itoelah jang pertama-tama kali selama kami hidoep, kami boléh meninggalkan tempat toempah darah kami dan bersama-sama pergi keiboe negeri, akan menghadiri alat keramaian oentoek memoeliakan hari radja Belanda dinobatkan itoe. Hal itoe ialah soeatoe kemenangan lagi jang patoet kami hargaï dan kamipoen ta' loepa menghargaïnja. Maka hendaklah toean ketahoei, bahwa anak-anak gadis orang patoet-patoet dinegeri kami bila berdjalan keloear dimoeka orang banjak, tontoelah anak negeri tertjengang-tjengang melihat jang demikian. Orang2 jang pandjang lidah tentoelah akan ramai mempertoetoerkan kedjadian jang 'aib itoe, tetapi sahabat kenalan kami bangsa Eropah bersorak, beriang hati dan kami merasa beroentoeng sekali, ja, lebih beroentoeng dari pada machloek jang seberoentoeng-beroentoengnja didoenia ini.

Tetapi saja beloem berpoeas hati, sekali-kali beloem. Lebih banjak, ja, lebih banjak lagi saja kehendaki kebébasan itoe. Boekan, boekan keramaian, boekan kesoekaan jang saja ingini dalam mentjintaï kebébasan itoe. Maksoed saja bébas ialah soepaja boléh tegak sendiri dan tidak bergantoeng pada orang lain, serta........sekali-kali tidak akan kawin, karena terpaksa sadja.

Tetapi kami wadjib kawin, wadjib, wadjib. Tiada bersoeami ialah soeatoe dosa jang sebesar-besarnja jang dapat diboeat oleh seorang perempoean jang beragama Islam dan soeatoe maloe jang sebesar-besarnja bagi seorang anak gadis Boemipoetera dan sanak saudaranja.

Kawin dinegeri kami ialah soeatoe kesengsaraan besar; sebenarnja kata kesengsaraan beloem lagi sampai kerasnja. Bagaimana perkawinan tidak akan djadi kesengsaraan, kalau hoekoem dan 'adat semoeanja memberi hak kepada laki-laki sadja, perempoean sedikitpoen tiada? Dan ta' héran hal jang demikian djika adat dan agama kedoeanja oentoek si laki-laki; semoeanja diberikan dan diizinkan kepadanja?

Tjinta. Apakah jang kami ketahoei tentang perkara tjinta. Bagaimanakah kami dapat mentjintaï seorang laki-laki dan si laki-laki mentjintaï kami, djikalau kami tiada berkenalan seorang dengan jang lain, ja, sedangkan melihat si laki-laki kami ta boleh? Anak-anak gadis dan anak laki-laki dipertjeraikan benar-benar.
..................................................................................................................................................................
Ja dengan segala soeka hati saja hendak mendengar sekalian hal keadaan pekerdjaan toean, pekerdjaan itoe roepanja amat bagoes pada perasaan saja. Dan soekakah toean mentjeriterakan kepadakoe segala pengadjaran dan sekolah, jang bergoena oentoek mendjadi jang demikian? Lagi poela saja amat soeka mendengarkan lebih landjoet tjeritera Toynbee-avondjes, demikian poela tjeritera tentang geheel-onthoudersbond = perserikatan orang jang ta' soeka minoeman keras; dalam perserikatan itoe toeanpoen mendjadi anggota jang beroesaha sekali roepanja. Sekalian hal jang matjam itoe ta' adalah pada kami di Hindia. Tetapi saja soeka benar mengetahoei hal itoe. Soekakah toean nanti mentjeriterakan kissah Toynbee-avondjes itoe kepada saja? Saja ingin benar hendak mendengar lebih banjak kebaikan kerdja itoe oentoek kita sesama manoesia, lebih banjak dari pada jang dikissahkan oléh soerat-soerat chabar hari-hari, dan soerat minggoean dan boelanan dengan pandak sadja.

Dalam doenia pendoedoek Boemipoetera beroentoenglah beloem ada penjakit minoeman keras itoe akan diperangi — tetapi saja takoet, saja takoet, bila kemadjoean bangsa Eropah telah beroerat berakar poela dinegeri kami, kamipoen nanti akan menanggoengkan kedjahatan minoeman keras itoe poela — ma'afkan saja karena hal ini — Kemadjoean bangsa Eropah ialah soeatoe berkat bagi kami, tetapi dalam itoe ada poela keboeroekannja, menoeroet pikirankoe. Kesoekaan hendak meniroeniroe soedah ter'adat pada manoesia. Ra'jat jang kebanjakan biasanja soeka meniroe 'adat-'adat orang baik, — orang baik-baik itoe meneladan orang bangsawan jang lebih tinggi poela dan bangsawan itoe achirnja mengambil dari pada orang jang ber'adat haloes sekali, jaïtoe: orang Eropah.

Soeatoe peralatan tiadalah sedjati, bila pada peralatan itoe orang tidak minoem minoeman jang keras-keras. Sekarang orang selaloe melihat pada peralatan bangsa Boemipoetera, seboeah botol jang empat segi atau lebih dari seboeah, jang tiada dengan hémat ditoeangkan oléh meréka itoe kedalam moeloetnja. Boemipoetera jang demikian ialah meréka jang koerang koeat memegang agamanja — kebanjakan anak Boemipoetera mendjadi Islam, hanjalah sebab bapa dan nénék mojangnja beragama Islam; jang sebenamja meréka itoe ta' berapalah lebih koerangnja dari pada orang jang tiada beragama.

Seboeah benda jang djahat, lebih djahat, teramat djahat lagi dari pada alcohol disini ialah tjandoe. O, betapa besar ketjelakaan jang dibawa oléh benda jang djahat itoe kenegerikoe, kepada bangsakoe, ta' dapatlah dikatakan. Tjandoe penjakit pest jang seganas-ganasnja ditanah Djawa, ja, tjandoe djaoeh lebih djahat lagi dari pada pest. Penjakit pest tidak selaloe berdjangkit, dan lambat laoennja penjakit itoe dapatlah didjaoehkan, tetapi penjakit jang disebabkan oléh tjandoe makin lama makin hébat dan semakin lama semakin berdjangkit, dan tiada akan dapat, ja, sekali-kali ta' dapat dihilangkan. Sebabnja? Moedah sadja; karena tjandoe itoe dibawah perlindoengan Goebernemén. Makin banjak orang meminoem tjandoe, makin penoeh kantoeng wang Goebernemén. Memadjakkan tjandoe ialah seboeah dari mata pentjarian jang teroetama ditanah Hindia oentoek Pemerintah. Berpaédah tidak berpaédahnja perboeatan itoe bagi anak negeri tidak pedoeli, asal Pemerintah mendapat keoentoengan, habis perkara. La'nat jang djahanam itoe mengisi kantoeng Pemerintah dengan beratoesratoes riboe, ja, berdjoeta-djoeta roepiah. Banjak orang mengatakan, minoem tjandoe itoe boekanlah kedjahatan dan ketjelakaan pada anak negeri, tetapi orang jang berkata demikian, beloem pcrnah melihat tanah Hindia, atau mata meréka itoe boeta akan memandang hal jang demikian.

Boekan kedjahatan! Apakah dia itoe pemboenoehan, membakar roemah, ketjoerian, jang ta' terhingga banjaknja itoe, jang sebabnja semata-mata dari karena meminoem tjandoe? Tidak, minoem tjandoe boekan kedjahatan, selama orang sanggoep mengerdjakannja dan ada mempoenjaï wang akan membeli ratjoen jang djahanam itoe; tetapi bila orang ta' dapat minoem itoe lagi, wangpoen ta' ada akan pembelinja dan orangpoen telah mendjadi hamba tjandoe itoe, maka orang itoe mendjadi berbahaja dan iapoen tjelakalah. Peroet jang lapar boléh mendjadikan orang pentjoeri, tetapi menagih akan tjandoe mendjadikan seorang machloek pemboenoeh orang. Kata orang Djawa: „Moela-mbela engkau jang merasaï lazat tjitarasa tjandoe itoe, achirnja dia jang menelan engkau". Sebenar-benarnjalah perkataan itoe. Sedih, soenggoeh sedih hati kita melihat kedjahatan jang berkeliling dan kita ta' berdaja akan mendjaoehkannja.

Kitab njonja Goedkoop jang bagoes itoe telah saja batja beberapa kali. Tidak lelah saja membatja kitab itoe, melainkan tiap-tiap saja oelang membatjanja, selaloe ia menambahi sajang saja kepadanja. Betapalah soeka saja mengeloearkan wang, bila saja boléh dan dapat hidoep dalam zaman Hilda itoe. Alangkah baiknja djika kami di Hindia telah sampai sedjaoeh orang dinegeri toean itoe, sehingga kitab Hilda van Suylenburg itoe dapat mendatangkan gerakan jang besar, seperti gerakan jang telah disebabkan oléh kitab itoe dinegeri toean! Tiadalah diindahkan boeroek atau baik, asal kitab itoe dapat menggerakkan hati bangsakoe, bahwa bangsakoe tiada tidoer lagi. Waktoe sekarang tanah Djawa masih dalam tidoer jang njenjak. Tetapi betapakah dapat saja kehendaki bangsakoe sadar dari tidoernja, kalau meréka jang haroes mendjadi tjontoh teladan oentoek kami, masih menjajangi tidoer jang njenjak itoe poela?

Tidak berbohong saja kalau saja katakan, bahwa kebanjakan perempoean bangsa Eropah (maksoed saja boekan perempoean-perempoean bangsa Belanda, jang ditanah Belanda) jang diHindia sedikit atau tidak sekali-kali mengindahkan pekerdjaan dan kemadjoean saudara-saudara jang ditanah Belanda. Kedjadian jang baroe-baroe ini dalam doenia perempoean bangsa Belanda telah menjatakan hal itoe dengan seterang-terangnja. Tidakkah njonja-njonja bangsa Belanda di Hindia hati-hati (!) beroesaha membantoe Pertoendjoekan Perboeatan Perempoean Bangsa Belanda (Nationale Tentoonstelling van Vrouwenarbeid) ditanah Belanda? Kamipoen dapat panggilan, akan bekerdja bersama-sama oentoek pekerdjaan itoe dan kamipoen dengan segala soeka hati menjamboetnja. Pekerdjaan perempoean jang besar itoe menjoekakan hati saja amat sangat. Kami setoedjoe sekali dengan perkara jang baik itoe, dengan oesaha perempoean-perempoean jang gagah perkasa dinegeri toean itoe dan kami merasa beroentoeng, jang kami dapat dan boléh menolong sedikit mendirikan goenoeng jang besar itoe, goenoeng jang akan dan haroes memberi berkat kepada perempoean-perempoean bangsa koelit poetih dan kepada perempoean bangsa koelit hitampoen. Kamipoen dapat soerat adjakan poela. Tetapi pada bangsa kami soerat adjakan itoe ta' adalah goenanja, seorangpoen tiada hendak menolong. Bagaimana sekalipoen kami terangkan dan paparkan kepada meréka itoe, meréka itoe ta' mengerti djoega dan ta' soeka djoega mendengarkan perkataan kami. Dengan poetoes asa larilah kami kesoedahannja meminta tolong kepada orang Eropah. Kepada kenalan dan boekan kenalan, kami kirim kartoe pos dan toelis soerat akan memohon bantoean meréka itoe.

Pekerdjaan kami itoe sebenarja mengada-adaï sekali. Kami, orang Djawa, pergi kepada orang Eropah memperkatakan perkara bangsa Eropah sendiri, sombong, boekan? Orang boléh djadi marah karena hal itoe kepada kami, tetapi akan kemarahan dan lain-lainnja itoe tiadalah kami pikirkan; pikiran kami, maksoed kami hanjalah seboeah sadja waktoe itoe, jaïtoe: bekerdja dengan sekoeat-koeatnja oentoek perkara jang kami moeliakan sampai kedalam hati itoe. Akan orang Eropah itoe menolong kami sekeras-kerasnja. Roepanja meréka itoe bersoeka hati, jang kami, anak-anak Djawa meminta pertolongannja dan barangkali ............. Padalah, orang telah menolong mengasoet kami dengan baiknja; sedangkan meréka, jang telah bersoempah, tiada sedikit djoea hendak mengindahkan pertoendjoekan itoe, mendjadi berlemah hati dan memboeka tali kantoeng wangnja oentoek pertoendjoekan itoe.

Hanja seorang perempoean Belanda jang amarah kepada kami, karena kami berboeat jang demikian; tetapi hal itoe tiadalah kami indahkan. Soenggoehpoen pertolongan kami oentoek pertoendjoekan itoe achirnja koerang menjenangkan hati kami, tetapi kami tiadalah menjesal barang sekedjap mata djoeapoen, jang kami telah .toeroet bersama-sama bekerdja oentoek pekerdjaan itoe. Toean tjeriterakanlah kepadakoe banjak-banjak tentang kerdja dan haloean, pikiran dan perasaan perempoean-perempoean zaman sekarang, jang ditanah Belanda. Kami sangat menjoekaï segala hal tentang gerakan perempoean-perempoean. Sajang, saja ta' tahoe bahasa Perantjis, Inggeris dan Djérman. Adat kami tiada mengizinkan kami mempeladjari bahasa-bahasa itoe. Tahoe berbahasa Belanda ini telah terlampau- lampau amat benar. Dengan hati djantoengkoe saja berïngin hendak mempeladjari bahasa-bahasa itoe, melainkan soepaja boleh merasaï kelazatan kital>kitab jang bagoes dan banjak, jang tertoelis oléh pengarang-pengarang bangsa Perantjis, Inggeris dan Djérman dalam bahasa meréka itoe sendiri. Meskipoen salinan kitab-kitab itoe baik dan bagoes, tetapi salinan itoe selamanja tidak sebagoes asalnja. Asalnja itoe selamanja lebih baik dan lebih bagoes.

Kami soeka sekali membatja-batja; membatja kitab-kitab jang bagoes kelazatan jang sebesar-besarnja pada kami. Kami ialah adik-adikkoe perempoean dan saja sendiri. Kami bertiga sama-sama dibesarkan dan selaloe tinggal bersama-sama. 'Oemoer kamipoen berselisih satoe tahoen, satoe tahoen sadja. Antara kami bertiga adalah soeatoe tali persahabatan jang koeat sekali. Tentoe sadja sekali-sekali berselisih djoega pikiran kami, tetapi hal itoe tiadalah sedikit djoega menggojangkan tali persaudaraan jang memperhoeboengkan kami bertiga. Menoeroet pikirankoe perselisihan jang ketjil-ketjil itoe énak sekali; maksoedkoe, jang énak perdamaian jang terdjadi soedah itoe. Boekankah soeatoe djoesta jang besar adanja, djika ada orang jang berkata, bahwa ada doea orang jang selaloe sepikiran dalam segala hal. Menoeroet pikirankoe hal itoe ta' boléh djadi, perkataan jang demikian itoe djoesta. Kepada toean saja beloem tjeriterakan, berapa 'oemoerkoe. Boelan jang telah laloe saja betoel oemoer doea poeloeh tahoen. Héran, waktoe saja beroemoei enam belas tahoen, saja rasa saja soedah seorang jang toea, dan kerap kali berdoekatjita; tetapi sekarang, saja ber'oemoer doea poeloeh tahoen, saja rasa diri saja masih moeda, semata-mata soeka menentang kehidoepan dan ......... dan djoega soeka berperang.

Namakan sadjalah saja Kartini, karena demikianlah namakoe. Kami, orang Djawa tiada memakai nama bapa atau keloearga jang lain. Kartini nama ketjilkoe sambil namakoe kalau telah besar. Radén Adjeng ialah doea patah kata, jang menoendjoekkan gelarkoe. Waktoe saja memberikan 'alamat soerat oentoek saja kepada Njonja van Wermeskerken, ta' dapatlah saja mengatakan kepadanja Kartini sadja, hal itoe tentoelah menghérankan orang nanti ditanah Belanda, dan menjeboetkan saja nona atau lain-lainnja dimoeka namakoe; akan memakai gelai nona itoe ta ada hakkoe, boekan, karena saja hanja seorang Djawa sadja.

Sekarang tjoekoeplah soedah pengetahoean toean peri hal saja, boekan? Kemoedian hari saja tjeriterakan kepada toean tentang hal kehidoepan kami di Hindia.

Djikalau toean hendak mengetahoei barang sesoeatoe hal keadaan Hindia, boléh toean tanjakan sadja kepada saja; dengan segala soeka hati saja akan memberi toean keterangan tentang tanah air dan bangsakoe.

Jang hendak saja ketahoei ja'ni: Kenal benarkah toean pada njonja Goedkoop? Kalau toean kenal, soekakah toean nanti mentjeriterakan kepadakoe barang sesoeatoe tentang halnja? Saja sangat ingin mengetahoei sesoeatoe tentang perempoean tinggi pikiran dan berani itoe, jang sangat bersetoedjoe dengan hati saja.

                                 *
                                 **


18 Augustus 1899. (I).

Banjak terima kasih atas soeratmoe jang pandjang dan sedap itoe, kata-katamoe jang lemah lemboet dan toeloes ichlas itoe, jang meriang dan menjoekakan hatikoe. Tidakkah engkau akan ketjéwa nanti, bila engkau mengetahoei berkenalan dengan saja sebetoel-betoelnja? Saja soedah katakan kepadamoe, jang saja ta' tahoe satoe apapoen. Kalau saja bandingkan saja dengan engkau, terasa oléhkoe bahwa akoe ini seorang jang bebal sekali. Engkau roepanja soedah tahoe benar akan gelar-gelar bangsa Djawa. Sebeloem engkau menoelis tentang itoe kepadakoe, tiadalah pernah saja pikirkan dengan sesoenggoehnja jang saja seperti menoeroet katamoe anak bangsawan jang tinggi. Seorang poeterikah saja? Boekan, melainkan orang biasa seperti kamoe djoega. Radja jang achir sekali dari pihak bapa saja, kalau saja ta' salah telah 25 toeroenan telah terdahoeloe. Akan boenda saja masih dekat perhoeboengannja lagi dengan radja radja Madoera. Mojangnja jang laki-laki waktoe hidoepnja radja jang memerintah dan nénéknja jang perempoean demikian poela. Tetapi segala hal itoe ta' lah berharga bagi kami. Pada saja hanja doea matjam bangsawan, jaïtoe: „Bangsawan pikiran dan bangsawan hati". Pada pemandangan saja tiadalah orang lebih gïla dan bodoh dari pada meréka jang sombong dan angkoeh akan asalnja jang tinggi itoe. Djasa apakah jang terkandoeng oléh gelaran graaf atau baron? Saja seorang jang doengoe ini ta' dapatlah memikirkan itoe.

Bangsawan dan berboedi ialah doea boeah perkataan, jang sekawan dan hampir searti betoel. Kasihan pada kedoea kata itoe. Alangkah djahatnja hidoep didoenia ini, hai bangsawan dan berboedi jang tiada menaroeh kasihan mempertjeraikan engkau kedoea oentoek selama-lamanja. Bila bangsawan selaloe seperti ma'nanja, maka mémang soeatoe kehormatan kepada saja, karena berasal tinggi itoe; tetapi sekarang? Saja masih ingat betapa marah kami, tatkala njonja-njonja den Haag pada tahoen j.l. menamakan kami pada Pertoendjoekan oesaha Perempoean „poeteri-poeteri Djapara."

Dinegeri Belanda roepanja, orang menjangka, siapa djoega jang datang dari tanah Hindia, jang boekannja „baboe" atau „spada", semoeanja dikira orang poeteri atau poetera radja. Bangsa Eropah di Hindia ta' banjak menamakan kami „Raden Adjeng", tetapi kebanjakan menegoer kami dengan „freule." Karena hal itoe kerap kali saja poetoes asa. Telah beberapa kali saja katakan kepada meréka itoe, jang kami boekan freule, apalagi boekan poeteri, tetapi meréka itoe ta' maoe djoega mendengarkan kata saja dan selaloe menamakan kami „freule." Begitoe poela, baroe-baroe ini datang keroemah kami seorang-orang Eropah; roepanja ia ada mendengar tentang hal kami; laloe di mintanja kepada orang toea kami, soepaja ia diperkenalkan dengan „poeteri-poeteri." Permintaannja itoe dikaboelkan. O, alangkah besar hati kami. „Regén," katanja lambat-lambat kepada bapa, tetapi kamipoen dapat djoega mendengarnja dengan terang dan boenji soearanja menoendjoekkan, jang ia ketjéwa. „Poeteri2, saja sangka berpakaikan pakaian jang indah-indah, seperti pakaian bangsa Timoer jang penoeh bertatahkan dengan ratna moetoe manikam', tetapi anak-anak toean berpakaian sederhana sadja." Soesah kami menahan gelak kami, tatkala kami mendengar itoe. Dengan tiada disengadjanja telah dipoedjinja kami dengan amat sangat. Beloem pemah kami mendengar poedjian orang demikian. Ta' dapatlah engkau pikirkan, betapa besar hati kami, mendengar ia mengatakan kami berpakaian sederhana; kami takoet sekali akan dikatakan orang sombong dan pesolék.

O, Stella, saja sangat berbesar hati, jang engkau menjamakan saja dengan sahabat-sahabatmoe bangsa Belanda, dan memandang saja seperti saudara sepikiran dengan dikau. Ta' lain kehendakkoe melainkan engkau haroes menjeboet namakoe sadja dan berengkau dan berkamoe kepadakoe. Lihatlah bagoesnja saja telah meniroe engkau.

Bila engkau bertemoe dalam soeratkoe seboetan „toeanhamba" atau „toean", djanganlah engkau pandang itoe sebagai kekakoean, tetapi seperti kealpaan. Sajapoen moesoeh kekakoean. Apakah goenanja bagikoe 'adat-'adat jang kakoe itoe? Saja girang, jang saja dapat memboeangkan 'adat-'adat Djawa jang soesah itoe sementara saja bertjakap-tjakap padamoe dalam soerat ini. Adat lembaga, peratoeran, jang diboeat orang itoe lain tidak perkara jang menjakitkan hati sadja kepada saja. Engkau ta' dapat memikirkan, betapa kerasnja 'adat-'adat koeno jang bersimaharadjaléla dalam doenia bangsawan di Djawa. Bila engkau sedikit sadja menggerakkan dirimoe, maka si 'adat koeno itoepoen dengan marahnja menéngok kepadamoe. Diroemah kami 'adat-'adat jang kakoe-kakoe itoe tiadalah kami indahkan benar lagi. Jang kami moeliakan perkataan:

„Kebébasan itoe kegirangan."

Pada kami, moelaï dari saja, 'adat-'adat jang kakoe itoe telah dihapoeskan, hanja perasaan kami sendiri haroes mengatakan kepada kami, sehingga mana kami boléh menoeroeti batas kemerdékaan itoe.

Bahwa sanja 'adat-'adat kami bangsa Djawa itoe terlaloe amat soekarnja. Bangsa Eropah, jang bertahoen-tahoen di Hindia dan lama bertjampoer gaoel dengan orang besar-besar bangsa Djawapoen ta' dapat mema'loemi 'adat-'adat bangsa Djawa itoe, bila meréka itoe tidak dengan soenggoeh-soenggoeh mempeladjari dia. Saja terpaksa mentjeriterakannja kepada sahabat kenalankoe; tetapi bila telah sedjam saja berbitjara dan kerongkongankoepoen telah kering, pengetahoean meréka itoe masih sebanjak kepandaian anak jang baroe lahir tentang perkara 'adat-'adat kami itoe.

Akan menjatakan bagaimana soesahnja 'adat-'adat kami itoe, marilah saja oeraikan satoe doea misalnja. Adik saja perempoean atau laki-laki wadjib merangkak, bila ia laloe dimoeka saja. Kalau adik saja doedoek diatas koersi dan sajapoen laloe dimoekanja, haroes ia mendjatoehkan diri doedoek kelantai dan menoendoekkan kepala sampai saja ta' kelihatan lagi. Kepada saja ta' boléh adik-adik saja itoe berengkau dan berkamoe, ia boléh bertjakap dengan 'hanjalah memakai bahasa Djawa tinggi; dan sesoedah tiap-tiap kalimat, jang keloear dari moeloetnja, wadjib ia menjembah saja, menjoesoen djari dan mengangkatnja kemoeka. Djikalau adik-adik saja membitjarakan saja dengan orang lain, wadjib ia selaloe memakai bahasa Djawa tinggi, demikian poela djikalau ia mempertjakapkan segala barang-barang kepoenjaan saja oemp: pakaian, tempat doedoek, tangan, kaki, mata saja d.l.l.

Kepala saja jang moelia, ta' boléh sekali-kali dirabanja; djika ia lebih dahoeloe meminta izin dan menjembah beberapa kali, baroelah boléh ia meraba kepala saja. Kalau ada barang jang énak-énak diatas médja, ta' boléh diambil oléh adik-adik saja, sebeloem saja mengambil apa jang saja soekaï. Wah, gementar kita, bila kita datang dalam lingkoengan bangsawan jang moelia itoe. Bertjakap dengan orang jang lebih tinggi haroes lambat-lambat, hanja orang jang dekat disitoe sadja jang dapat mendengarnja. Djika anak gadis tertawa, ta' boléh ia memboeka moeloetnja. „Ja, Allah", koedengar soearamoe mengatakan, ja, banjak lagi barang jang adjaib-'adjaib jang akan engkau dengar bila engkau hendak tahoe semoeanja tentang keadaan kami bangsa Djawa.

Kalau seorang gadis berdjalan, patoetlah ia perlahan-lahan berdjalan itoe dengan langkah jang pandak dan bagoes, adalah seperti semoet berdjalan. Bila anak gadis melangkah agak tjepat, dinamakan orang ia koeda liar. Padalah kita bitjarakan hal itoe; tjeritera ini tentoelah membosankan engkau boekan? Kepada kakak saja laki-laki dan perempoean selaloe saja pakai 'adat-adat itoe; karena saja ta' maoe mengoerangi kehormatannja. Tetapi moelai dengan saja ta' adalah kami memakai 'adat 'adat jang kakoe itoe; jang kami soekaï dan pegang hanja ,,kebébasan, kesamaan dan persaudaraan." Adik-adik saja laki-laki dan perempoean selaloe bébas dan sama dengan saja seperti bersahabat. Kekakoean ta' ada pada kami; hanjalah persahabatan dan keramahan jang akan engkau lihat pada pergaoelan kami itoe. Adik-adik saja perempoean berkamoe dan berengkau kepada saja dan bertjakap dalam bahasa jang saja pakai. Pergaoelan jang bébas dan sama, antara beradik kakak itoe sangat ditjatjat orang; oléh karena itoe kami dinamakan orang anak jang ta' terpeladjar, saja sendiri beroléh nama ,,koeda koré" artinja koeda liar, sebab saja djarang berdjalan, tetapi selaloe melompat-lompat. Ditjela orang saja karena saja kerap kali tertawa gelak-gelak, sehingga gigi saja kelihatan oleh orang. Kelakoean seperti itoe tiada senonoh. Sebab 'adat 'adat jang kakoe itoe telah kami boeang, maka pergaoelan kami selaloe meriangkan kami dan persaudaraan kami mendjadi erat serta kamipoen selaloe sepakat, lebih-lebih antara kami bertiga. Sekalian keadaan itoe mendatangkan kedengkian pada orang lain.

Bila kaulihat, Stella, bagaimana hidoep orang bersaudara dalam kaboepatén jang lain-lain apalah nanti akan katamoe. Meréka itoe bersaudara hanjalah karena seiboe sebapa. Sedarah itoelah sadja jang mendjadi tali persaudaraan meréka itoe. Perempoean beradik kakak jang hidoep bersama-sama, hanja pada moekanja dapat kaulihat, jang ia bersaudara, tetapi lain dari pada itoe ta' dapat engkau mengetahoeinja.

Terima kasih, Stella, atas poedjimoe jang bagoes itoe; besar amat hatikoe mendengarnja. Saja sangat tjinta akan bahasamoe; semendjak dari waktoe saja masih pergi kesekolah, saja selaloe beringin amat sangat hendak mengetahoei dia dengan baik dan soenggoeh. Sampai sekarang saja masih djaoeh dari tempat jang koeingini itoe ............ tetapi, saja telah dekat selangkah pada tempat itoe; demikianlah kata poedjianmoe, jang sangat menggirangkan hati saja. Sebenarnja saja ta' perloe kaumandjakan lagi, karena diroemah dan oléh sahabat kenalan sajapoen amat sangat saja dimandjakan. O, Stella, saja oetjapkan padamoe terima kasih atas pikiranmoe jang baik itoe tentang bangsa kami, bangsa Djawa. Dari doeloe saja telah ketahoei, jang engkau tidak memperbédakan bangsa koelit poetih dan koelit hitam; dari sekalian orang jang sebenar-benarnja berboedi dan terpeladjar ta' pernah kami mendapat lain dari pada kebaikan. Soenggoehpoen bangsa Djawa bodoh, ta' berpengetahoean, ta' berboedi, bangsamoe tentoe akan memandang dia seperti sesama manoesia djoega, jang didjadikan Allah seperti bangsa jang berboedi bahasa itoe. Bangsa Djawapoen ada djoega berhati berdjantoeng dalam toeboehnja dan berperasaan poela oentoek kesakitan, meskipoen moekanja ta' bergerak, dan matanja ta' mengedjap, menoendjoekkan apa jang terasa dihatinja itoe.

Keringkasan isi kitab „Hilda van Suylenburg" jang engkau berikan kepadakoe, telah membesarkan hatikoe dan soeratmoe jang pertama menambah ketjintaankoe padamoe, tetapi soeratmoe jang achir itoe merampas hati djantoengkoe.

Diroemah kami berbahasa Djawa; bërtjakap bahasa Belanda hanja dengan orang Belanda sadja. Kadang-kadang kami memakai bahasa Belanda djoega sama-sarna kami oemp: soeatoe olokan, jang ta' dapat diterdjemahkan, soepaja ma'na olokan itoe djangan hilang.


6 November 1899 (I).

O, Stella, ta' dapat saja katakan banjak terima kasih sajab pada iboe bapakoe atas pemeliharaannja jang bébas jang diberikannja kepadakoe. Lebih baik saja merasaï peperangan dan kesoesahan se'oemoer hidoep, dari pada tidak mengetjap pemeliharaan bangsa Eropah, jang telah koeterima dari ketjilkoe. Saja tahoe, bahwa banjak, ja, amat banjak kesoekaran menoenggoe saja, tetapi saja ta' gentar dan ta' ngeri menantikannja. Saja ta' dapat kembali kepada 'adat-'adat jang lama itoe, madjoe memasoeki doenia zaman sekarangpoen ta' dapat poela, karena masih beriboe-riboe belenggoe jang mengikat akoe dengan sekoeat-koeatnja kepada doenia jang lama itoe. „Apa jang patoet ditoeroet sekarang?" tanja handai tolankoe bangsa Eropah pada dirinja sendiri. Bila saja sendiri tahoe akan djawab pertanjaan itoe, tentoelah dengan soeka hati saja katakan kepada meréka itoe. Sekaliannja tahoe dan mengerti, jang keadaan kami ini serba salah. Orang mengatakan, jang hal ini kesalahan bapa' saja, karena saja dipeliharatnja menoeroet tjara pemeliharaan jang telah saja terima. Tetapi sekali-kali boekan bapa' saja jang bersalah; ia sekali-kali tidak bersalah dakum hal ini. Bapakoe ta' dapat menolong, ia ta' dapat mengetahoei lebih doeloe, bahasa pemeliharaan jang diberikannja oentoek anak-anaknja, akan menjoesahkan seorang dari pada si anak itoe. Banjak regén-regén jang lain telah memeliharakan atau tengah memeliharakan anak-anaknja seperti kami. Tetapi pemeliharaan itoe tiadalah lain hakékatnja, melainkan anak-anak itoe hanja pandai bertjakap bahasa Belanda dan memakaikan 'adat'adat Belanda sedikit. Lebih dalam tiadalah terpaham benar kehaloesan 'adat Eropah itoe oléh anak-anak perempoean bangsa Djawa, jang dipelihara seperti bangsa Eropah itoe.

„Apa hendak diboeat sekarang?" tanja meréka, jang telah berkenalan dengan kami kepada njonja Ovink-Soer. Meréka itoe tahoe dan mengerti, jang kami lambat laoen wadjib kembali kepada kehidoepan jang lama dan disitoelah kami nanti merasaï diri kami mendjadi tjelaka dan tiada berbahagia.

Ta' dapat sedikit djoega dioebah lagï. Bésok atau loesa tentoelah saja dipersoeamikan dengan seorang jang tidak saja ketahoei. Pertjintaan pada bangsa Djawa hanjalah soeatoe tjeritera dongéng sadja. Bagaimana orang laki isteri dapat tjinta mentjintaï, kalau meréka itoe baroe bertemoe, waktoe ia telah dikawinkan?

Saja sekali-kali ta akan dapat mentjintaï soeami jang demikian. Menoeroet pendapatan saja, haroeslah kita moela-moela menghormati seseorang laki-laki, dan kemoedian baroelah dapat mentjintaï dia. Akan saja ta' dapatlah menghormati anak-anak moeda bangsa Djawa. Bagaimana saja dapat menghormati seorang jang telah beristeri dan soedah mendjadi bapa; kemoedian si bapa itoe mengambil perempoean jang lain poela djadi isterinja, karena ia telah poeas beristerikan iboe anak-anaknja itoe. 'Adat jang seperti itoe tidak terlarang dalam agama Islam. Siapa jang ta akan memboeat seperti itoe? Mengapa orang tidak akan memboeatnja Pekerdjaan itoe tidaklah mendatangkan dosa dan boekan soeatoe ketjelaan; karena agama Islam mengizinkan orang laki-laki beristeri empat orang. Soenggoehpoen seriboe kali orang berkata beristeri banjak boekannja dosa dalam agama Islam, tetapi saja dengan tetap mengatakan, jang beristeri banjak itoe soeatoe dosa kadim adanja. Jang saja katakan dosa, ialah barang sesoeatoe pekerdjaan jang menjakiti badan atau hati sesamanja manoesia dan binatang. Engkau tentoelah dapat memikirkan, berapa doekatjita jang wadjib ditanggoengkan oléh seorang perempoean, bila soeaminja dengan perempoean jang lain datang keroemahnja dan ia wadjib mengakoe, bahwa perempoean jang baroe datang itoe isteri soeaminja jang halal. Si soeami tadi boléh menjiksa dan menjakiti perempoeannja dengan sesoekanja sampai matinja. Bila perempoean itoe menangis sampai kelangit sekalipoen hendak meminta kebébasan, tiadalah dapat diperoléhnja, kalau si soeami ta' soeka memberinja. Dalam segala hal si soeami berkoeasa, tetapi si perempoean ta' ada sedikit djoega berhak dian berkoeasa. Demikianlah adanja agama kami.

Dalam soeratmoe jang achir sekali tertoelis: „Kebangsawanan itoe membawa kewadjiban." Alangkah bodohkoe dahoeloe mengira jang bangsawan pikiran itoe selaloe bersama-sama dengan bangsawan boedi; bahwa ber'ilmoe banjak itoe sama artinja dengan berboedi pekerti jang moelia. Betapakah ketjéwa saja tentang itoe.

Mengertikah engkau sekarang apa sebabnja maka saja bentji akan perkawinan? Kerdja jang serendah-rendahnja lebih soeka saja mengerdjakannja, dari pada dikawinkan orang. Dengan besar hati dan terima kasih saja soeka mengerdjakan kerdja jang lebih rendah itoe, asal pekerdjaan itoe membébaskan saja. Tetapi karena pangkat dan daradjat bapakoe, ta' boléh saja mengerdjakan barang sesoeatoe apapoen.

Djikalau saja memilih sesoeatoe kerdja, wadjiblah kerdja itoe sesoeai dengan kedoedoekan saja. Pekerdjaan jang kami tjintaï jang tiada akan merendahkan bangsa saja dan kaoem keloearga saja, jang berpangkat tinggi-tinggi (jaïtoe beberapa orang regén di Djawa Timoer sampai ke Djawa Tengah) ta' akan tertjapai oléh kami. Akan mendapat pekerdjaan itoe wadjib kami lama tinggal ditanah Eropah dan oentoek itoe kami ta' ada beroeang. Kami hendak terbang terlampau tinggi, sekarang kehendak itoe ta' dapat disampaikan, karena itoe kami sendirilah jang menanggoeng kesoesahannja. Tetapi mengapakah Allah menerbitkan nafsoe orang hendak beladjar, kalau orang itoe ta' diberi ichtiar oentoek beladjar itoe. Kedoea saudara saja jang perempoean dengan tiada sedikit djoega bergoeroe, telah pandai sekarang menggambar dan meloekis. Menoeroet timbangan orang jang ahli tentang gambar menggambar, kedoea adikkoe itoe boléh dilandjoetkan kepandaiannja. Tetapi ditanah Djawa ta' dapat dilandjoetkan; pergi ke Eropah kamipoen ta' sanggoep. Akan menjampaikan maksoed itoe wadjiblah dengan izin s.p.j.m.m. Minister van Financiën, tetapi s.p.j.m.m. itoe tiada memberi izin kami. Kami wadjib menolong diri sendiri, bila kami hendak madjoe.

O, Stella, tahoekah engkau, berapa sakitnja itoe, bila engkau bertjinta sekali hendak mengerdjakan sesoeatoe, tetapi kehendakmoe itoe tidak dapat kaulakoekan oléh karena ketiadaan dan kekoerangan?

Djikalau bapakoe dapat menolong kami, pastilah dan ta' doea hati ia mengirim kami ketanah airmoe jang djaoeh dan dingin itoe. Saja pandai djoega menggambar dan meloekis, tetapi karang-mengarang dan menoelis lebih saja soekaï dari pada menggambar. Mengertikah engkau sekarang apa sebabnja, maka saja ingin benar hendak mengetahoei bahasamoe jang bagoes itoe dengan sebaik-baiknja? Djanganlah engkau memperdajakan saja. Saja sendiripoen telah merasa, bahwa kepandaian saja dalam bahasa Belanda beloem sempoema. Bila pengetahoean saja dalam bahasa Belanda dengan setjoekoep-tjoekoepnja, maka bolehlah dikatakan nasibkoe oentoek hari kemoedian soedah tentoe. Sebidang padang jang loeaspoen akan terbentanglah tempa„ saja bekerdja dan sajapoen mendjadi orang jang bébas. Sebab saja seorang perempoean Djawa sedjati, saja tahoe dan kenal akan segala hal keadaan dalam doenia bangsa Djawa. Meski seorang Eropah, jang bertahoen-tahoen telah tinggal di Djawa, dan tahoe hal keadaan Boemipoetera sekalipoen, tiadalah seperti anak Boemipoetera sendiri mengetahoei 'adat-'adat boemipoetera itoe. Banjak hal jang sekarang masih tersemboenji dan jang ta dima'loemi oléh bangsa Eropah sanggoep saja menerangkannja dengan kata sepatah doea sadja. Tempat-tempat jang ta' boléh dimasoeki oléh bangsa Eropah, dapatlah didatangi oléh anak Boemipoetera. Sekalian perkara jang pelik-pelik, jang terdapat dalam doenia bangsa Boemipoetera, jang beloem diketahoei oléh ahli jang termasjhoer-masjhoer tentang tanah Hmdia, dapatlah dioeraikan oléh anak Boemipoetera. Saja merasaï sendiri jang saja ta' berpengetahoean jang tjoekoep dalam bahasa Belanda, Stella. Tontoelah orang akan tertawa gelak-gelak, bila ia dapat membatja kertas jang setjarik ketjil ini dari belakang saja. Betapakah gila pikiran saja, boekan? Saja, seorang jang tiada terpeladjar dan tiada berpengetahoean sedikit djoeapoen, hendak mentjoba-tjoba poela mempeladjari ïlmoe kitab bahasa Belanda. Soenggoehpoen engkau mentertawakan saja, saja tahoe, jang engkau ta' soeka mentertawakan saja—maka ta' lah akan saja boeangkan maksoed saja itoe. Betoel, pekerdjaan itoe soeatoe pekerdjaan jang sia-sia. „Tetapi siapa jang tiada mentjoba, tidaklah menang." Demikianlah asaskoe. Madjoe sadja, toenggang hilang berani mati. Siapa jang berani, dapat mengalahkan tiga perempat doenia.

Bersama-sama ini saja kirimkan kepada engkau seboeah karangan dari Koninklijk Instituut voor Land-, Taal- en Volkenkunde tanah Hindia. Karangan itoe saja toelis telah empat tahoen jang" laloe, telah lama saja ta' pedoeli lagi akan karangan itoe; baroe-baroe ini, waktoe saja membongkar kertas jang lama-lama, maka terlihat oléh saja akan dia. Karangan itoe dikirimkan oléh bapakoe kepada pengoeroes Koninklijk Instituut jang kebetoelan meminta bantoe kepadanja. Tidak berapa lama sesoedah karangan itoe dikirimkan, saja terima tjétakan karangan itoe. Saja kirimkan karangan ini kepadamoe, karenasaja pikir, engkau barangkali soeka membatjanja. Karangan tentang hal batik membatik, jang saja boeat tahoen jang laloe oentoek „Pertoendjoekan peroesahaan Perempoean" ta' pemah saja mendengar beritanja lagi. Karangan itoe dimasoekkan orang kedalam seboeah kitab jang teroetama tentang batik membatik. Ta' lama lagi akan dikeloearkan tjétakan kitab itoe. Wah, betapa besar hatikoe, waktoe saja baroe-baroe ini mendengar chabar itoe dengan tiba-tiba, karena hal itoe telah lama hilang dari kenang-kenangankoe. Engkau bertanja kepadakoe, bagaimana, maka saja doedoek diantara empat boeah dinding batoe jang tebal. Engkau tentoe menjangka, jang saja doedoek dalam pendjara atau koeroengan. Boekan, Stella, koeroengan saja itoe seboeah roemah besar dengan pekarangan jang loeas kelilingnja dan dipagari dengan dinding batoe jang tinggi. Disitoelah kami dikoeroengkan, tempat itoelah saja namakan pendjara. Berapapoen loeasnja roemah dan pekarangan, djikalau kita selaloe wadjib tinggal didalamnja, tentoelah ia menjesakkan dada kita. Sekarang teringat oléh saja, bagaimana saja menghempaskan badan saja dengan kebodohan dan poetoes asa kepada pintoe jang selaloe tertoetoep itoe dan kepada dinding batoe jang sedjoek itoe. Kemana djoega haloean perdjalanankoe saja toedjoekan, selaloe saja tertoemboek kedinding batoe dan pintoe jang terkoentji.

Pintoe itoe baroe terboeka waktoe Seri Baginda Maharadja Wilhelmina naik nobat. Sedjak itoelah pintoe pendjarakoe selama-lamanja terboeka. Pemboekaan pintoe itoe soeatoe kedjadian jang besar jang telah lama dioesahakan lebih dahoeloe. Soedah bertahoen-tahoen sahabat kenalan kami bangsa Eropah menolong meroentoehkan dinding batoe jang koekoeh itoe, jang memagari kami. Moela-moelanja dinding batoe itoe tegoeh sekali. Lama kelamaan batoe dinding itoe terbongkarlah seboeah lepas seboeah; sehingga waktoe Seri Baginda Maharadja Wilhelmina dinobatkan, maka dinding itoe robohlah dan kami melompatlah kepadang jang bébas, ditarik oléh orang toea kami dengan sekali tarik.

Selang berapa lama ini njonja Ovink kerap kali berkata kepadakoe: „Hai anak-anakkoe, adakah baik perboeatan kami, membawa engkau sekalian keloear dari dinding kaboepatén jang tinggi itoe? Tidakkah lebih baik, bila toean-toean selamanja tinggal didalam kaboepatén itoe ? Sekarang apa hendak diboeat. Hendak kemana kamoe pergi?" Apabila ia melihat loekisan dan gambaran kami, maka berteriaklah ia dengan poetoes asa: „Wahai anak-anakkoe; ta' adakah pekerdjaan lagi bagimoe?" Tidak ada djalan jang lain jang terlebih bagoes, jang saja ketahoei hanjalah kami bertiga melompat keoedara, meloepakan iboe bapa kami dan bahwa ia soedah membesarkan kami. Beroentoeng, jang saja seorang, jang ta' lekas bersoesah hati dan ta' moedah menoendoekkan kepala. Sekarang, apabila saja ta' dapat mendjadi sesoeatoe jang saja ingini, biarlah saja mendjadi koki sadja. Engkau haroes tahoe, bahasa saja „seorang jang pandai sekali" dalam perkara masak memasak. Kaoem keloearga dan sahabat kenalan saja, ta' perloe takoet lagi akan oentoeng nasib saja pada hari kemoedian, boekan? Seorang toekang masak-masak jang baik selaloe dapat dipergoenakan orang dan kemana-mana ia boléh pergi.

Alangkah sedikitnja gadji-gadji ditanah Belanda kalau dibandingkan dengan gadji-gadji amtenar-amtenar di Hindia. Soenggoehpoen demikian meréka itoe mengeloeh djoega mengatakan bahwa gadji di Hindia sedikit. Bila orang 20 tahoen telah bekerdja di Hindia, (pendéta-pendéta 10 tahoen) maka meréka itoe telah berhak mendapat pensioen. Soenggoehpoen demikian kebanjakan orang Belanda memaki-maki tanah Hindia „tanah monjét jang tjelaka." Djikalau saja dengar onang berkata „Hindia jang tjelaka" itoe, maka sajapoen boléh djadi marah amat sangat. Telah kerap kali orang meloepakan, bahwa „tanah monjét jang tjelaka itoe" mengisi kantoeng bangsa Belanda jang kosong dengan emas, bila ia poelang kembali ketanah Belanda sesoedah bekerdja ta' berapa lama di Hindia.

Ta' akan berapa goenanja kalau kitab Hilda van Suylenburg diterdjemahkan kedalam bahasa Melajoe. Siapakah jang membatja boekoe dalam bahasa itoe, ketjoeali orang laki-laki? Lagi poela sedikit sekali perempoean-perempoean bangsa Djawa, jang pandai membatja bahasa Melajoe. Soepaja kitab Hilda dapat dibatja meréka itoe, wadjib ia beroesaha mempeladjari bahasa itoe. Tentoelah ia menjangkakan salinan H.v.S. hanjalah sebagai soeatoe tjeritera jang bagoes sadja. Tidak akan terasa betoel oléhnja maksoed isinja.

Peroebahan dalam doenia kami bangsa Boemipoetera ta' dapat tiada akan datang, gerakan peroebahan telah ditakdirkan Allah, tetapi bila ia akan datang? Itoe soeatoe pertanjaan jang besar. Sa'at peroebahan itoe ta' sanggoeplah kami melekaskannja. Apakah sebabnja maka kami benar jang haroes mempoenjaï pikiran hoeroe hara dalam hoetan rimba, jang djaoeh terletak ditengah-tengah tanah jang ta' bertanah lagi dibaliknja ini? Sahabat kenalan saja berkata, jang kami lebih baik tidoer seratoes tahoen lagi lamanja. Bila kami nanti terbangoen, tentoelah waktoe itoe, soeatoe masa jang baik oentoek kami. Tanah Djawa tentoelah telah beroebah; peroebahan itoe soeatoe peroebahan jang kami kehendaki. Kitab „Maatschappelijk werk in Indië" ada padakoe. Saja dapat dari bapakoe, kitab itoe pemberian poela dari njonja van Zuylen Tromp. Njonja itoe mengirim kitab itoe kepada bapak dan ia memohon permintaan, soepaja bapa soeka memperbaiki dan mengoebahi apa jang salah dalamnja. Njonja itoe hendak mengeloearkan soeatoe karangan tentang perempoeanperempoean bangsa Boemipoetera. Saja minta ma'af karena ta' dapat menolongnja. Banjak saja dapat mentjeriterakan hal keadaan perempoean-perempoean bangsa Djawa, tetapi saja masih moeda sekali, ta' tjoekoep, ja, hampir ta' ada mempoenjaï pendapatan hidoep. Perkara jang wadjib saja oeraikan itoe perkara jang amat penting dan termoelia, ta' boléh dipermoedahmoedah sadja.

Sekarang saja dapat memboeat karangan itoe kalau kiranja saja soeka, tetapi saja tahoe betoel, jang saja akan menjesal kemoedian hari, djika saja boeat karangan itoe. Apa sebabnja? Sebab saja sekarang banjak dirintangi beberapa matjam pikiran; sekalian itoe meragoekan saja, tetapi kalau tiga empat tahoen lagi, boléhlah saja barangkali mempoenjaï pemandangan jang tadjam dalam beberapa perkara itoe. Tentang agama Isiam ta' dapatlah saja mentjeriterakan kepadamoe, Stella. Agama Islam melarang orang Islam mentjeriterakan perkara agama kepada orang jang beragama lain. Dan lagi sebenarnja, saja seorang Islam, hanjalah karena nénék mojang saja orang Islam. Bagaimana saja dapat mentjintaï agama saja kalau saja tidak mengetahoei dia, ja, ta' boléh mengetahoeinja? Koeran ta' boléh diterdjemahkan kedalam bahasa apapoen, karena ia soeatoe kitab jang tersoetji. Ia haroes tertoelis dalam bahasa 'Arab. Dinegeri saja ta' seorang djoega jang tahoe bahasa 'Arab. Orang negeri saja diadjar membatja koeran, tetapi apa jang dibatjanja itoe, tidaklah seorang jang mengerti. Menoeroet pendapatan saja pekerdjaan jang seperti itoe, soeatoe pekerdjaan jang bodoh. Orang diadjar membatja, tetapi apa jang dibatjanja tidaklah diketahoeinja. Samalah keadaannja, bila engkau mengadjar saja membatja kitab Inggeris dan semoea haroes saja hafalkan diloear kepala saja, pada hal satoe patah katapoen tidaklah saja ketahoei artinja. Djikalau saja hendak mengetahoei dan mengerti agama saja, maka patoetlah saja pergi ketanah 'Arab mempeladjari bahasa 'Arab itoe. Biarpoen, orang tidak saléh, tetapi berhati soetji, tentoelah orang itoe seorang jang baik djoega, boekan, Stella?

Hati jang soetji itoelah pokok kebaikan jang teroetama.

Agama jang sebenarnja soeatoe rahmat oentoek segala orang, dan ialah jang memperhoeboengkan tali salatoe'rrahim antara segala hamba Allah. Kita sekalian bersaudara, boekan karena kita seiboe dan sebapa' sadja, tetapi djoega sebab kita hamba Toehan jang esa, jang berkeradjaan dilangit. Orang-orang jang bersaudara wadjib tjinta mentjintaï, tolong menolong dan bantoe membantoe. Orang-orang bersaudara, meskipoen bersaudara laki-laki atau perempoean, wadjib meréka sajang menjajangi, tolong menolong, koeat mengoeatkan, bantoe membantoe. Ja Allah, kadang-kadang saja berkehendak, soepaja ta' ada seboeah djoega agama didoenia ini. Karena agama jang sepatoetnja menjatoekan segala machloek didoenia ini, ialah mendjadi pokok peperangan dan menjebabkan manoesia berbagai-bagai, serta ialah asal pemboenoehan jang ngeri dan jang mentjoetjoerkan darah. Manoesia jang seiboe sebapa, bermoesoeh-moesoehan, oléh karena djalan meréka menghormati Toehan jang esa dan seroe sekalian 'alam itoe berlainan.

Orang-orang jang kalboenja diperhoeboengkan oléh kasih tjinta jang amat sangat, mendjadi berdendam kesoemat hingga djatoeh sengsara, karena agama itoe. Mesdjid dan gerédja, tempat meréka itoe menjembah Toehan jang esa 'itoe, mendjadi dinding jang mentjeraikan hati meréka jang soeka tjinta mentjintaï dan sajang menjajangi itoe.

„Adakah agama itoe mendatangkan berkat kepada manoesia? Tanja saja kerap kali pada dirikoe sendiri. Hai agama, engkaulah jang haroes mendjaoehkan kami dari pada dosa, tetapi berapakah banjaknja dosa jang dilakoekan orang atas namamoe.

Saja ada menaroeh kitab Max Havelaar. Tetapi pertanjaan: „Toendjoekkanlah kepadakoe tempat, jang telah engkau taboeri bibit! tidaklah saja ketahoei. Tetapi itoe akan saja tanjakan kepada orang lain karena saja amat soeka, ja, amat soeka benar pada Multatuli.

Tentang keadaan orang kebanjakan dan kepala-kepala negeri boléhlah kemoedian hari saja tjeriterakan kepadamoe. Sekarang telah sampai pandjangnja saja menoelis dan lagi perkara itoe tidak akan sedikit menghabiskan kertas dan waktoe.

Engkau bertanja bahasa apa jang kami pakai dalam roemah. Jang kami pakai dalam roemah kami tentoelah bahasa kami, ja'ni bahasa Djawa. Bahasa Melajoe kami pakai, kalau kami bertjakap dengan orang Melajoe, orang Keling, orang 'Arab Tjina d.l.l. Bahasa Belanda hanjalah kami pakai, kalau kami bertjakap dengan orang Belanda.

O, Stella, waktoe saja membatja pertanjaanmoe, saja sangat tertawa gelak-gelak, pertanjaanmoe: „Boléhkah engkau memeloek tjioem orang toeamoe dengan seizin meréka itoe?" Dengarlah, Stella, saja beloem pernah mentjioem orang toea dan saudara-saudara saja perempoean dan laki-laki. Bertjioem-tjioeman boekannja soeatoe 'adat pada bangsa Djawa. Hanja anak-anak jang ber'oemoer dari satoe sampai enam tahoen boléh ditjioem-tjioem. Kami ta' pernah bertjioem-tjioeman. Ja, hal itoe tentoelah mendatangkan héran bagimoe. Tetapi sesoenggoehnja begitoe. Hanja sahabat-sahabat kami perempoean bangsa Belanda mentjioem kami, dan kamipoen mentjioem dia poela. Bertjioem-tjioem itoe beloem lama kami lakoekan, dahoeloe kami biarkan sadjakami ditjioem orang. Kami beladjar mentjioem, semendjak kami bersahabat dengan njonja Ovink-Soer. Djikalau ia mentjioem kami, dimintanja kami mentjioemnja poela. Moela-moelanja kami ta' biasa memboeat itoe, sebab itoe kami mentjioem itoe djanggal sekali. Tetapi pekerdjaan itoe ta' lama kami peladjari, maka kamipoen biasalah mengerdjakannja. Bagaimana sekalipoen saja mentjintaï seseorang, ta' adalah niatan saja dengan kehendak sendiri akan mentjioemnja. (Orang Belanda selaloe bertjioem-tjioeman, kami bangsa Djawa ta' pernah bertjioem-tjioeman). Sebabnja, saja ta' maoe mentjioem orang, karena saja ta' tahoe, soekakah ia ditjioem atau tidak.
...............................................................................................

Kalau benar seperti katamoe, jang saja ta'kalah kalau dibandingkan dengan beberapa anak-anak perempoean bangsa Belandia, kepandaian saja itoe teroetama pekerdjaan njonja Ovink, seorang jang soeka bertjampoer gaoel dengan kami, bangsa Djawa; dan ia bertjampoer gaoel itoe seperti orang bersaudara. Pergaoelan dengan njonja-njonja bangsa Belanda jang sedjati, terpeladjar dan berboedi itoe amat baik oentoek bangsa koelit hitam. Iboe saja tahoe, jang iboe bapakoe ditjintaï dan disajangi oléh anak-anaknja jang perempoean. Bapa telah berdjandji kepada kami (jang sebetoelnja njonja Ovink menjoeroeh bapa berdjandji) akan membawa kami ke Djombang kepada njonja Ovink. Toean Ovink dengan segera soeka membawa kami. Kami sangat mentjintaï meréka itoe hampir sebagai mentjintaï iboe bapa kami. Kalau meréka itoe ta' ada lagi dekat kami, seperti kami kehilangan barang jang kami tjintaï. Saja ta' dapat memikirkan, jang meréka itoe telah bertjerai dengan kami. Kami bersama-sama telah banjak menanggoeng soesah dan senang. Dengan santoen menjantoeni kami telah hidoep bersama-sama seperti sekaoem sekeloearga lajaknja.

  • *

November 1899. (II) .

O, njonja jang tertjinta, betapa riang kami hart Minggoe kemarin doeloe. Bapa dan adik saja jang ketjil pergi berkeréta; ta' berapa lamanja, maka meréka itoepoen kembalilah keroemah. Setiba diroemah dengan girang hati bertjeritera adikkoe itoe: „Ja, kakanda, ada seboeah kapal perang dipelaboehan. Dipasar berkeroemoen kelasi kapal. Doea orang dari pada meréka itoe menoeroet dengan kami. Pergilah lekas lihat; ia sekarang diserambi dengan bapa'."

Mendengar kata kapal perang itoe kamipoen melompatlah

PEMANDANGAN DILAOET BOELOE OEDJOENG, DJAPARA.


SERAMBI MOEKA KABOEPATÉN DJAPARA.


PENDOPO KABOEPATÉN DJAPARA.





seperti kami digigit lebah. Sebeloem habis adikkoe itoe bertjeritera, kami berlari dari bilik kami pergi kemoeka. Dimoeka tampak oléh kami doea orang toean-toean berpakaian poetih; moelanja meréka itoe maloe masoek kedalam pekarangan kami. Tiada berapa lama antaranja kami lihat meréka itoe telah doedoek dengan bapa' ditengah-tengah serambi moeka. Kemoedian dari pada itoe datang seorang boedjang mengatakan kepada ka­mi, jang kami haroes datang kepada bapa'. Hal itoe kami soekaï benar-benar. Satoe, doea, tiga......kami saroengkan kebaja jang bersih dan sebentar kemoedian dari pada itoe kamipoen doedoeklah bergojang-gojang dikoersi gojang dan ramai berbintjang-bintjang dengan doea orang opsir kapal perang „Edie". Saja ta' tahoe apa sebabnja, tetapi dengan segera kami senang hati bertjakap-tjakap dengan kedoea toean² itoe, seroepa kami telah bertahoen-tahoen berkenalan dengan dia. Apa sebabnja, maka kedoea toean itoe sampai kekaboepatén? Marilah saja tjeriterakan kepada njonja. Seperti saja soedah tjeriterakan di­ atas ini, bapa' pergi berkeréta. Ditengah djalan bertemoe ia empat, lima orang toean-toean. Tiga orang diantaranja menoeroet djalan jang lain, dan jang doea orang lagi mengikoet keréta bapa kekaboepatén. Toean-toean itoe baroe datang ketanah Djawa. Meréka itoe menjangka, jang dijalan kekaboepatén, jang ditoeroet keréta bapa, djalan jang biasa. Roemah kami disangkanja seboeah goedang atau toko jang besar.

Bapa menjoeroeh orang kepada toean-toean itoe meminta dia masoek kedalam. Meréka itoe tentoe terkedjoet, tatkala dikètahoeinja jang ia salah persangkaan dan telah menoeroet orang keroemahnja. Apa hendak diboeat sekarang? Meréka itoe kemaloe-maloean roepan ja, apalagi karena ia tiada mengetahoei bahasa kami, melainkan ia bertjakap bahasa Melajoe sedikit. Bapa menghilangkan maloe orang itoe dengan bertjakap bahasa Belanda kepadanja. Mendengar itoe sangat héran dan soekalah meréka itoe. Sekarang ia soeka sekali masoek keka­boepatén. Roepanja jang seorang dari toean-toean itoe kaoem keloearga dari seorang, jang dikenal betoel oléh bapa. Saja tidak ingat lagi, jang saja pernah merasa senang hati bertjakap de­ ngan bangsa asing, seperti waktoe itoe. Ta' sedikit djoega saja pikirkan, bahwa saja se'oemoer hidoepkoe beloem pernah melihat orang itoe dan sa japoen ta' tahoe, jang meréka itoe lima menit lebih dahoeloe ada didoenia. Héran,héran, selamanja ka­mi lekas sekali berketahoean dengan orang kapal.

Kami sangat mentjintaï laoet; apa sadja jang berhoeboeng dengan laoet senantiasa menarik hati kami. Njonja telah tahoe, betapa besar kegirangan hati kami, orang memperbintjangkan perkara bersampan-sampan atau berlajar-lajaran. Njonja sendiripoen tahoe, jang kami soeka sekali pada laoet. Tatkala saja hampir setengah mati, waktoe saja terbaring dalam perahoe tjandoe itoe, saja merasa senang jang saja dilamboeng-lamboengkan oleh gelombang itoe. Semendjak dahoeloe laoet jang indah itoe menarik hati kami. Kalau saja seorang anak lakijaki, tidaklah saja berpikir lagi dan dengan segera saja mendjadi kelasi. Tahoekah njonja, apa jang dikatakan bapa' kepada opsir laoet itoe. Bapa' berkata: „Anak-anak saja jang perempoean soeka sekali berlajar-lajaran dan hendak pergi kekapal." Bapa' kami jang tertjinta itoe; bapa tahoe sekalian barang jang kami ingini dan soekai itoe. Soenggoehpoen hal itoe ta' pernah ditjeriterakannja, tetapi saja tahoe betoel bahwa begitoe keadaannja. Kadang-kadiang bapa mentjeriterakan hal kami kepada orang lain-lain; jang ditjeriterakannja itoe bersamaan betoel dengan perasaan kami, jang kami simpan sadja dihati kami. Jang sangat menghérankan kami, bagaimana dapat bapa' meng'etahoei segala barang jang kami pikirkan sendïri dan jang tidak kami tjeriterakan kepada orang lain-lain itoe. Sebabnja ta' lain, melainkan karena bapa' menjajangï dan mengasihi kami dan kamipoen begitoe poela akan bapa'. Témpoh-témpoh bapa tiba-tiba menggirangkan hati kami dengan mentjeriterakan barang sesoeatoe, jang masih tersemboenji dihati noeranikoe, dan jang saja sangka tidak seorang djoega mengetahoeinja lain dari pada saja sendiri. Itoekah jang dinamakan persatoean pikiran ? Djikalau seonang jang banjak kepertjajaan, tentoelah saja menjangka,:bahasa bapa pandai membatja boeah pikiran dihati kami.

Ta' oesahlah saja pandjangkan lagi tali kawat jang 'adjaib itoe, jang memperhoeboengkan hati kami dengan hati bapakoe jang tertjinta itoe.

Marilah saja hoeboeng mentjeriterakan kegirangan kami pada minggoe jang laloe itoe. Opsir-opsir itoe merasa sajang benar jang kapal perang „Edie" ta' lama tinggal dipelaboehan kami; kalau tidak, meréka itoe soeka sekali menjamboet kedatangan kami dikapal. Kapal itoe haroes pergi kepoelau Karimoen Djawa mentjari gosong-gosong atau beting-beting. Seharoesnja ia ta' perloe datang kenegeri kami, tetapi komandan kapal perang itoe soeka melihat-lihat Djapara. Kedoea toean-toean itoe nuaoe mentjoba meminta kepada komandannja, soepaja kapal „Edie" hari Sabtoe dan Minggoe datang kembali ke Djapara dan hari Senin baroe berangkat ke Soerabaja. Bila peiTnintaan meréka itoe diperkenankan, soepaja kapal Edie hari Sabtoe datang ke Djapara, maka akan diletoeskannjalah sepoetjoek meriam dari kapal memberi tahoe kami. Saja kira permintaan meréka itoe tidak akan dikaboelkan. Tetapi akan soeatoe kesoekaan jang besarlah bagi kami, bila kapal itoe datang kembali. Saja katakan kepada toean-toean itoe, bila ia melaloei Djapara sekali lagi, haroeslah ia mematahkan soemboe mesin kapal itoe seboeah, soepaja kapal itoe terpaksa tinggal dipelaboehan kami.

Tatkala opsir-opsir itoe ta' ada lagi dan kamipoen kembali kebilik kami, kami sangkakan, segala jang terdjadi pada hari itoe soeatoe mimpi. Ja, sebenarnja, seperti kami telah bermimpi. Dengan tiba-tiba datang orang kepada kami, dengan sekonjong-konjong iapoen hilanglah. Tetapi hal itoe soeatoe soekatjita jang tïdak disangka-sangka, boekan? Saja selaloe maoe tertawa, bila saja ingat akan hal itoe. O, njonja, iboe kami, alangkah besar hati saja djika njonja soedah ada poela kami lihat. Kami, anak-anak njonja, merasa kehilangan njonja sekali. Kami ingin sekali kembali kepada waktoe kita bersama-sama doeloe. lebih lebih sa'at dan masa kami dalam bilik tempat doedoek-doedoek njonja. Dibilik njonja menjoeroeh kami merasaï lazat tjitarasa kitab-kitab jang bagoes dan berpaédah. Disitoelah 'kita banjak memperkatakan barang sesoeatoe jang moeskil-moeskil. Pertjakapan jang demikian ta' dapatlah saja lakoekan sekarang dengan njonja. Boeah pikiran, jang menerbitkan katjau-bilau pikirankoe, dan perasaan, jang senantiasa ta' menjenangkan hatikoe, waktoe bertjakap-tjakap itoelah doeloe saja boekakan kepada njonja, o! boendakoe jang tertjinta. Bila saja tidak bersenang, kalau saja lihat moeka njonja jang djernih dan soeka itoe, maka sajapoen mendjadi seorang anak jang beriang hati dan mandja poela, serta sajapoen dapatlah bernjanii menjanjïkan: „Biarpoen langit itoe roentoeh keboemi. saiapoan akan memikoelnja dengan bahoekoe dengan perkasa." Ja, njonja, toean telah terlampau memandjakan kami. Sekarang ta' lain, jang kami ingin dan tjintaï, hanjalah waktoe kita bersama-sama seperti doeloe, jaïtoe waktoe jang lazat dan senang itoe. Soenggoehpoen kami sangat beringin hendak berdjoempa dengan njonja, tetapi kami berharap amat sangat, soepaja perdjalanan hendak pergi ke Djombang itoe selambat-lambatnja dimoendoerkan. Njonja tentoe bertanja: „Mengapa maka begitoe?" Ja, kami tahoe dan kami rasa, jang di Djombang akan terdjadi perdjoempaan jang achir sekali antara kita. Pertemoean itoe boléh djadi pertjeraian jang selama-lamanja. Ke Djapara tentoelah njonja ta' akan datang lagi dan kamipoen tentoelah tidak moedah-moedah sadja datang kepada njonja. Oléh karena itoe biarlah perdjalanan itoe dimoendoerkan seberapa boléh. Amat sedapnja bila sesoeatoe kegirangan hendak didapat. Kesedapan itoe kami hendak merasaï selama-lamanja boléh. Perdioempaan kembali boléh meriangkan hati. soedah itoe habislah kegirangan itoe. Tidak! kenang-kenangannja tentoe akan tinggal djoega pada kami.

Kami sesoenggoehnja tidak sebaik dan semanis seperti jang njonja sangkakan. Tahoekah toean, hai boendakoe, bahwa