Antiquitates Iudaicae/Volume XII
VOLUME XII
[sunting]Memuat Rentang Waktu Seratus Tujuh Puluh Tahun.
Dari Kematian Aleksander Agung sampai Kematian Yudas Makabe
Bab 1
[sunting]Bagaimana Ptolemeus putra Lagus merebut Yerusalem dan Yudea dengan tipu muslihat, dan mengangkut banyak tawanan, dan menempatkan mereka di Mesir.
Bab 2
[sunting]Bab 3
[sunting]Bab 4
[sunting]Bab 5
[sunting]Bab 6
[sunting]Bab 7
[sunting]Bab 8
[sunting]Bab 9
[sunting]Mengenai kematian Antiokhus Epiphanes. Bagaimana Antiokhus Eupator berperang melawan Yuda dan mengepung bait suci dan setelahnya berdamai dan pergi; Hal Alcimus dan Onias.
1. Sekitar waktu ini, raja Antiokhus, ketika pergi ke negeri-negeri sebelah atas, mendengar bahwa ada satu kota yang kaya di Persia, bernama Elymais; dan di sana ada sebuah kuil Diana yang sangat kaya, dan penuh dengan berbagai sumbangan yang diterimanya; juga senjata-senjata dan perisai-perisai dada, yang setelah diselidiki, diketahuinya telah ditinggalkan di sana oleh Alexander, putra Philip, raja Makedonia. Dan didorong oleh motif-motif ini, ia segera berangkat ke Elymais, dan menyerangnya, dan mengepungnya. Namun mereka yang di dalamnya tidak takut atas seranganya, mau pun pengepungannya, melainkan melawannya dengan gagah berani, sehingga ia kehilangan harapan; karena mereka mengusirnya dari kota itu, dan keluar dan mengejarnya, sedemikian jauhnya sehingga ia harus melarikan diri sampai sejauh Babel, dan kehilangan tentara dalam jumlah sangat besar. Dan ketika ia berduka atas kekecewaan ini, sejumlah orang mengabarkan kepadanya perihal kekalahan para komandannya yang ditinggalkannya untuk berperang melawan Yudea, dan betapa bertambah kuatnya orang Yahudi. Ketika kedukaan mengenai perkara ini ditambahkan ke persoalan sebelumnya, ia menjadi tertegun, dan karena kecemasan itu ia jatuh sakit, yang berlangsung sangat lama, dan ketika rasa sakitnya meningkat pada dirinya, maka ia akhirnya sadar bahwa ia akan segera mati; maka ia memanggil sahabat-sahabatnya, dan mengatakan bahwa penyakitnya itu parah; dan mengaku bahwa musibah ini menimpanya karena penindasan yang dilakukannya terhadap bangsa Yahudi, ketika ia menjarah Bait Suci mereka, dan menghina Allah mereka; dan ketika selesai berkata demikian, ia melepaskan nyawanya. Dengan demikian orang akan bertanya-tanya mengenai Polybius dari Megalopolis, yang, meskipun adalah orang baik, tetapi mengatakan bahwa "Antiokhus mati karena ia berniat menjarah kuil Diana di Persia;" karena berniat melakukan sesuatu, tetapi tidak benar-benar melakukannya, tidaklah patut dihukum. Namun jika Polybius berpikir bahwa Antiokhus kehilangan nyawanya karena alasan itu, adalah lebih masuk akal kalau raja ini mati karena ia menjarah dan menajiskan Bait Suci di Yerusalem. Namun kami tidak akan berdebat mengenai hal ini dengan mereka yang berpikir bahwa alasan yang diberikan oleh Polybius dari Megalopolis ini lebih dekat dengan kebenaran daripada yang kami berikan.
2. Namun, Antiokhus, sebelum ia mati, memanggil Philip, salah satu pendampingnya, dan menjadikannya wali atas kerajaannya; dan memberikannya mahkotanya, dan jubahnya, dan cincin meterainya, dan memerintahkannya untuk menjalankannya, dan menyerahkannya kepada putranya, Antiokhus; dan menginginkannya untuk menanggung pendidikannya, dan memelihara kerajaan itu baginya. Antiokhus ini mati pada tahun ke-149; tetapi Lysias yang memberitakan kematiannya kepada orang banyak, dan mengangkat putranya, Antiokhus, sebagai raja, (yang saat itu dalam asuhannya) dan menyebutnya Eupator.
...