Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 02.pdf/44

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

„Hmmmm, botjah jang benar-benar tidak tahudiri!” dia mengotjeh. „Baiklah aku telah menawarkan usul jaug baik agar kau mendjadi muridku, tetapi kau memang benar- benar tidak tahu dir! dan tidak berterima kasih stas kebaikanku itu! Hmmm ― ― ― kalau memang kau tidak bersedia mendjadi muridku, biarlah aku membunuhmu sadja atau pun ku’rusakkan seluruh wadjamu!” menjeramkan sekali suara Peng Bin Koay-hiap.

Dan setelah berkata begitu dia mengajunkan tangannja menggampar muka Ho Ho, sehingga bersuara njaring sekali „Plakkk!” mennjebabkan Ho Ho djadi menderita kesakitan jang hebat luar biasa sekali.

Setelah itu, dengan muka jang menjramkan sekali, Peng Bin Koay-hiap melangkah menghampiri kearah pedang djang tertantjap dipenglarian rumah tersebut, sekali mendjedjakkan kakinja, tubuhnja telah mentjelat tinggi dan dikala itulah dia telah mengulurkan tangannja mendjambret menarik pedangnja dari penglarian rumah tersebut.

Dengan tjepat Peng Bin Koay-hiap telah Kembali kedekat pembaringan. Mukanja masih memperlihetkan perasaan amara jang sangat, rupanja perasaan gusar dan mendongkolnja masih menguasai dirinja. Bengis dan menjeramkan sekali mukanja itu.

„Hmmm — — — pertama-tama aku akan memotong hidungmu!” kata Peng Bin Koay-


44

L.M.Arwah—2