Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/70

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

djak dari djembel busuk jang sudah mau mampus itu ? !”

Han Peng Lin tampak ragu-ragu, tetapi achirnja dia mengangguk.

„Benar Sutjie!” katanja kemudian. „Memang benar djuga perkataanmu itu !”

“Tetapi baru sadja perkataan Han Peng Lin selesai diutjapkannja begitu, tiba-tiba dengan tidak terduga Ho Ho telah mendjerit-djerit kesakitan.

„Aduhhhhh ! Aduhhhhh ! Mati aku Aduhhhhh — — oohhhhhh ! Auwwwwww!” teriaknja seperti orang jang kemasukan dedemit atau hantu sadja. Biarpan tubuhnja tidak bisa bergerak karena djalan darahnja telah tertotok, sehingga tububnja mengedjang kaku, toch urat djalan daran gagunja tidak tertotok, sehingga dia bebas berteriak-teriak sekuat tenaganja.

Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie djadi kaget sekali, suka mereka djadi berubah dan keduanja saling berpandangan sesaat, kemudian, Kauw Lie Lie jang telah melompat terlebih dahulu berdjongkok disamping tubuh, Ho Ho.”

„Botiah! Kenapa kau?” tegur Kauw Lie Lie sambil mengerutkan sepasang alisnja.

„Aduhhhhhh ! Aduhhhhhh ! Perutku sakit sekali — — — ! Aduhhhhh makkkk ! Aku tidak tahan !” teriak Ho Ho lagi dengan suara jang sember dan keras sekali.

L.M. Arwah-1.

70