itu, hidup Ho Ho bersama sama dengan ibu tirinja. Sedjak dari saat itulak Ho Ho mengalami penghidupan jang pahit sekali, tidak pernah merasakan kasih sajang sedikit pun dari kedua orang tuanja_ tersebut. Dia selalu disiksa dengan penuh kebengisan oleh ajahnja maupun ibu tirinja. Ttulah sebabnya djiwa dan sifat dari Ho Ho djadi agak berbeda kalau dibandingkan dengan sifat-sifat botjah-botjah jang lainnja. Dia djadi lebik tjepat tersingguug dan keras kepala kalau menghadapi suatu persoalan, dan djuga Ho Ho sering berlaku nekad. Ketika tadi dia bertemu dengan Hek Hay Hay Liong Auw Tik Kong, pengemis tua jang sedang dalam keadaan luka parah dan dalam keadaan tidak berdaja itu, tetapi biarpun mereka baru saling berkenalan, toch pengemis tua itu telah memperlakukan dirinja dengan penuh perasaan kasih sajang dan penuh kelembutan, maka dari itu hati Ho Hu yang belum pernah menerima kelembutan seperti itu, telah menjebabkan hati Ho Ho djadi keras sekali bertekad ingin menolong dan menjelamatkan djiwa Hek Hay Kay Liong jang tengah terantjam bahaja dari kedua iblis perempuan tersebut.
Sekarang, walaupun dia harus menghadapi bahaja kemungkinan besar bisa merenggut djiwanja, toch tetap sadja Ho Ho tidak
L.M.Arwah—1.
61
