Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/58

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Ho, walaupun dirinja sedang bergusar begitu, toch dia masih memperhitungkaa penggunaan tenaga dalamnja, agar tidak sampai merobohkan batang pohon tersebut. Sebab kalau memang batang pohon itu sampai roboh berarti itu djuga akan menemui kematiannja!

„Kau mau turun atau tetap mau membandel heh?” bentak Han Peng Lin dengan mendongkol.

„Tidak! Sudah djangan banjak rewel siluman dielek— —! Naiklah kemari kalau memang kau berani!” tantang Ho Ho untuk tambah memanaskan hati Han Peng Lin.

Banar sadja, muka Han Peng Lin djadi berubah merah padam. Dia lalu mengerahkan tenaga dalamnja pada telapak tangannja dan membanting-banting kakinja dengan djengkel.

Tetapi dikala dia baru sadja mau menghadjar batang pohon itu lebih keras lagi, Kauw Lie Lie telah melangkah menghampiri kearah adik seperguruannja ini.

„Lin-moy — — kau mundurlah, biarlah aku jang mengurus botjah setan ini!” kata Kaw Lie Lie kemudian.

Han Peng Lin sedang gusar, dikala mendengar perintah kakak seperguruannja ini, dia tidak berani membantahnja, lalu mundur beberapa langkah dan menengadah. mendelik mengawasi Ho Ho.

58

L.M.Arwah-1.