Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/56

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

jang akan tumbang ini!”

Dan setelah berkata begitu, Han Peng Lin mengajunkan tangannja.


„Bukkkk!” pohon itu telah terhadjar oleh telapak tangannja.

Tetapi karena dia tidak bermaksud untuk sungguh-sungguh menumbangkan batang pohon tersebut, maka dia tidak mengerahkan tenaga jang terlalu besar. Dia hanja membuat pohon jang sebesar sepelukan tangan itu djadi tergontjang dan bergojang-gojang keras.

Ho Ho merangkul batang pohon itu kuat-kuat, tubuhnja djadi ikut tergontjang. Hati botjah ini djadi tambah tergetar, dia djadi agak ngeri. Namun dihadapan Han Peng Lin dan Kauw Lie Lie jang telah memperlakukan dirinja begitu kasar, dia tidak mau memperlihatkan kelemahan dirinja.

„Djangan harap kau bisa mengambil diriku mendjadi murid kalian, hei, siluman djelek!” terink Ho Ho dengan nekad.

Muka Han Peng Lin diadi berubah mérah padam, darahnja meluap mendengar dirinja dan Sutjienja, jaitu Kauw Lie Lie, disebut sebagai siluman dijelek. Dia mendongkol luar biasa.

„Benar-benar kau tidak mau, turun?” bentaknja dengan suara jang tergetar karena hawa amarah didalam hatinja bergolak hebat. Hal ini baru pertama kali dialami

56

L.M.Arwah-1.