Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/55

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

memukul pohon jang telah dipandjatnja itu, berarti dirinja akan terbanting bersama-sama dengan pohon jang tumbang tersebut. Dia mengawasi kearah iblis perempuan jang tengah nenghampiri itu dengan perasaan jang tegang sekali.

Han Peng Lin menengadah keatas sambil memperlihatkan senjuman tawar. „Botjah! Tjepat kau turun kalau memang kau tidak mau mampus!” bentaknja dengan suara jang njaring.

Ho Ho tidak meladeninja.

„Kalau memang kau tetap membandel dan keras kepala tidak mau turun, hmmm pohon itu akan kupukul rubuh! Tjepat kau turun!” bentak Han Peng Lin lagi.

„Tjisss! Aku tidak takut!” teriak Ho Ho dengan marah. „Mana ada aturan orang ingin memaksa agar aku mendjadi muridnja?”

„Kau mau turun atau tidak?” bentak Han Peng Lin dengan suara jang bengis.

„Tidak!”

„Kau mentjari mampus?”

„Aku tidak takut mati! Biar aku mati tetapi setanku akan mengedjar-ngedjar kalian untuk mentjekik mampus kalian — — —!” teriak Ho Ho dengan kalap.

„Hmmmmm — — — — baiklah!” kata Han Peng Lin dengan mendongkol, „Kau jang mentjari kesusahan untuk dirimu sendiri! Biarlah kau djatuh bersama-sama dengan pohon

L.M Arwah—l

55