Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/54

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Tadi Kauw Lis Lie telah menghadjar sebatang pohon sampai roboh oleh tenaga telapak tangannja, maka dari itu, kalau pohon jang sedang dipandjatnja itu dihadjar oleh iblis 1 lagi sampat patah rubuh, bulankah dirinja akan lebih tjelaka lagi, karena selain dirinja akan terbanting keras, pun kemungkinan akan terbinasakan tertindih batang pohon jang besar tersebut. Dengan sendirinia, Ho Ho djadi menggidik ketika teringat hal itu, keringat dingin djadi mengutjur keluar.

Dengan penuh perasaan bimbang, Ho Ha menoleh kebawah melihat kedua iblis itu, hatinja djadi tambah tergetar, sebab dilihatnja dia menaiki pohon tersebut telah tjukup tinggi.

Saat itu Knuw Lie Lie telah menghela napas.

„Djangan sampat mematikan botjah set a itu Lin moy !” dia memperingati adik seperguruannja. „Aku myasih mempunjai urusan dengan dia, karena aku ingin memperhitungkan gigitannja pada kakiku ini !”

„Baik Sutjie — — ake! tjuma ingin menghadjarnja dulu sebelum menotok dia!” kata Han Peng Lin sambil melangkah madju menghampiri kearah pohon jang telah dipandjat oleh Ho Ho.

Hati Ho Ho djadi tergontjang tambah keras, karena dia tahu begitu Han Peng Lin

54

L.M.Arwah-1.