Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/44

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Ho Ho djadi tambah meluap, dia merasakan dirinja seperti diremehkan.

,,Aku akan adu djiwa dengag kalian!" ben tak Ho Ho dengan kalap. Biar harus mati ditangan kalian, aku tidak takut !"

,,Apakah tetap kau tidak mau mendjadi muridku?" bentak Hiat Tjiang Sian Lie de- ngan suara bengis

,,Tidak!" teriak Ho. Ho dengan kalap.

,,Bagus! Kalau begitu kau mentjari mampus dan mentjari susah untuk dirimu sen diri!" dan membarengi dengan perkataannja itu, Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie menga- ajunkan tangannja lagi.

Kala itu Ho Ho tengah menubruk dengan kalap, tetapi belum lagi dia sempat mengajun- kan kepalan tangannja jang ketjil itu untuk memukul kepada Kauw Lie Lie, tangan iblis perempuan ini telah menjambar kemukanja, dan menampar lebih keras.

Ho Ho merasakan kesakitan jang hebat sekali pada pipinja itu, dibarengi tubuhnja se perti terangkat, terlambung tinggi sekali, hampir dua tombak, kemudian djatuh diatas tumpukan saldju, sehingga saldju itu terpertjik keatas.

Mata Ho Ho djuga djadi berkunang-kunang nanar, karena tamparan tangan Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie jang kali ini lebih ke ras lagi.

L.M.Arwah-1.

44