Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/45

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Untuk sementara waktu Ho Ho tidak bisa lantas bangun berdiri, pandangan matanja gelap, sekelilingnja seperti berputar, kepalanja pusing sekali. Ho Ho tidak atau rintihan. Namun biarpun begitu, toch mengeluarkan suara keluhan Keras sekali hati botjah ini.

Hiat Tjiang Sian Lie mendengus sambil melangkah mendekati kearah Ho Ho, setelah sampai disamping tubuh si botjali jang masih meringkuk diatas saldju dengan kepala jang begitu pusing. Kauw Lie Lie memperdengar kan suara dengusan tertawa dingin.

,,Bagaimana---apakah kau tetap berkepala batu tidak mau menerima kami mendjadi gurumu?" bentak Kauw Lie Lie dengan suara jang tawar. Ini hanjalah peladjaran pertama---kalau memang kan tetap menolak, ham, hmmm, aku akaan menghadjar lebih keras lagi--- Auwww!" tiba-tiba sekali Kauw Lie Lie jang belum me njelesaikan perkataanaja itu telah mendjerit kaget dan kesakitan.

Kenapa Su-tjie (kakek seperguruan)?" tegur Han Peng Lin kaget sambil menoleh kearah Kauw Lie Lie, karena tadi dia sedang mentjari-tjari djedjak Hek Hay Kay Liong

Han Peng Lin segera menghampiri dan di lihatuja muka Kauw Lie Lie memperlihatkan perasaan marah jang luar biasa. Dan Ho Ho

L.M.Arwah-1.

45