Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

pa begitu tidak tahu diri, memperoleh tawaran jang begitu bagus untuk dirimu, malah kau menolaknja?" tanja Hiat Tjiang Sian Lie Kauw Lie Lie agak mendongkol.

„Menjesal sekali tjietjie !” kata Ho Ho. „Tadi sudah kukatakan, aku tidak mempanjai selera untuk mempeladjari ilmu silat !"

„Tetapi aku tetap ingin mengambil kau mendjadi murid kami!" kata Kauw Lie Lie mendongko!.

Ho Ho djadi mengerutkan sepasang alis nja.

„Biar bagaimana aku tidak bisa dipaksa untuk mendjadi murid kalian!" kata Ho Ho agak ketus, karena dia djuga mendongkol pada orang jang telah mendesak dirinja begitu matjam. Dari mana ada aturan jang begitu, ingin memaksa seseorang untuk dipaksa mendjadi murid kalian?!"

Kauw Lie Lie ketika mendengar perkata. an Ho Ho, dia djadi tertawa gelak-gelak, ke- mudian menoleh kepada adik seperguruannja, jaitu Han Peng Lin.

„Lin-moy — — — tjoba kau lihat, botjah ini memang mempunjai bakat untuk berkepala batu!" kata Hiat Tjiang Sian Lie sambil tertawa.

„Hmmmm!" Han Peng Lin tjuma mendengus begitu sadja tanpa mengeluarkan komentar apa-apa, dia tjuma memperhatikan

L.M.Arwah-1.

35