Halaman:Lontjeng Merenggut Arwah 01.pdf/34

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

lian tidak mempunjai urusan lain, aku ingin melandjutkan perdjalananku !”

„Heh ? Kau tidak bersedia mendjadi murid kami ?” tanja perempuan itu dengan heran,kemudian dia tertawa gelak-gelak. „Kau mungkin belum mengetahui siapa sebenarnja diri kami ini? Aku adalah Hiat Tjiang Sian Lie (Dewi Bertangan Darah) Kauw Lie Lie jang terkenal dan ditakuti ole djago-djago di dalam kalangan Bulim, sedangkan ini adalah sumoyku (adik sepergurann) jang bergelar Sani Tioa Hui Tjian’ (Tiga Ular Djarum Terbang) Han Peng Lin. Kalan memang kau mendjadi murid kami, bukankah nanti dikemudian hari kau akan mendjadi seorang djago jang luar biasa dan mempunjai kepandaian jang tingi sekali — —?”

Ho Ho terseajum Iagi subi menggelengkan kepalanja.

„Menjesal sekali tjietjie, aku tidak mempunjai minat sedikitpun untuk berguru kepada kalian — — —!” kata Ho Ho dengan tjepat „Aku tidak mempunjai selera untuk mempeladjari ilmu silat

„Heh ? Kau djadi menolak tawaran kami? Apakah kau tidak tah bahwa telah ada ribuan orang jang ingin berguru kepada kami, dengan bersembah sudjud dan mengemis-ngemis agar kami mau menerima mereka mendjadi murid-kami? Hmm, semuanja kami telah menolaknja — —! Tetapi kau ini, menga-

L.M. Arwah—1.

34