Halaman:Liem Thian Hok atawa Perdjalanan dan Proentoengannja Satoe Boengah-Raja.pdf/180

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 180 —

Hap Hoen, maka ia pikir tiada perloe toetoep resia perdjalanannja. Begitoelah Thian Hok tjeritaken hal ichwalnja dari bermoela sampe pengabisan dan kasi tjerita djoega perloe apa dari Siam ia dateng ka Singapore tjari pada Hap Hoen.

Hap Hoen dengerin tjeritanja Thian Hok dan menginget peroentoengannja ini orang moeda ada begitoe malang, ia poen djadi tarik napas menandaken ia poenja kamenjeselan.

„Akoe tiada njana sekali Liem Sie An ada poenja hati begitoe kedjem,” kata Souw Hap Hoen.

„Itoe Hek-kat kau poenja iboe kadoea sabetoelnja tiada perloe ambil tindakan begitoe boeat membinasaken kau poenja pengidoepan. Nanti akoe toelis soerat pada Sie An boeat kasi mengart! padanja, jang perboeatannja ada terlaloe tersesat.”

„Djangan, djangan Souw Hap Hoen, kata Thian Hok. „Tiada perloe kau menoelis soerat pada ajahkoe, kerna ia ada sanget bentji pada koe, maski kau toelis soerat brapa banjak djoega, toch tiada bergoena,”

„Ja, Thian Hok,” kata Hap Hoen, „sabetoelnja dalem ini toko tiada perloe pake penggawe lagi, lagipoen kaloe ada pakerdjaan terboeka, tiada pantes kau moesti bekerja pada koe. Lebi baek kau adjak Koei Hoa kamari tinggal sama-sama pada koe boeat bebrapa hari lamanja, sampe kau