Halaman:Liem Thian Hok atawa Perdjalanan dan Proentoengannja Satoe Boengah-Raja.pdf/165

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 165 —

djadi begitoe, tetapi ia sendiri djadi terprandjat boekan alang kepalang, kerna itoe kawat jang Liem Sie An pegang ada berboenji begini:

LIEMSIEAN SIAM
LEKAS POELANG TANSI MATI. —LIESI

„Soeda ajah, soeda," kata Thian Pouw sasoedanja tetapken hati sendiri. „Boeat apa terlaloe dikeselken, kerna orang soeda mati tiada bisa idoep lagi. Lagipoen ma toea soeda beroemoer ampir saratoes, soeda tjoekoep kaloe orang makan oemoer sebagitoe.”

Satelah diboedjoek oleh Thian Pouw dan Tong Kim Sioe, baroelah Liem Sie An roepanja ada sedikit sabaran, maka dengen melele aer mata fa berbangkit dari korsinja dan berdjalan poelang.

Sesampenja diroema, Hekt-kat djadi kaget meliat Liem Sie An beroepa begitoe sedi, berbeda dari sari-sari. Dalem hatinja berpikir tentoe perboeatannja soeda ketaoean dan Liem Sie An berklai pada Tong Kim Sioe, tetapi sablon Hek-kat tanja apa-apa, lebi doeloe Liem Sie An kasi liat itoe soerat kawat dan kasi taoe kerna djoestroe ada kapal, besok ia maoe brangkat poelang.

Hek-kat bikin roepanja seperti orang sedi, tetapi hatinja girang boekan alang kepalang, kerna kaloe ini soeami pergi, tentoe ia bikin pesta besar diroema bersama Tong Kim Sioe.