294
soeda kaget dan dapet takoet tatkala dia rasa itoe binatang berdjalan di atas badanja.
Ming poenja rasa lebi banjak mati dari hidoep sebab ketakoetan. Hatinja terpoekoel dan ingatannja djadi glap.
Dengan sigra dia meliat itoe binatang ada di atas dadanja, atas apa itoe binatang tindis kras, maka moekanja Ming djadi dingin seperti ijs.
Komedian Ming taro satoe bertariak, sebab moeloetnja itoe binatang dia berasa masoek didalem bibirnja, dan sama sekali Ming mendapet kakoeatan boeat bangoen, dia belompat kaloear dari tempat tidoernja itoe seperti sa-orang jang kalap dengan kringat basa antero badan, jang mana dia kira itoe dara adanja.
Maka dia bertariak: Toeloeng-toeloeng! ― Lawa-lama Merah, lawa-lawa Merah!
Dengan tiada taoe dimana dia berdjalan maka tjepat dia soeda ada di tanga, jang naik ka atas loteng jang pertama, di mana dia soeda sampe pada tempat orang main top, sambil bertariak lagi sekali!
― Lawa-lawa Merah, lawa-lawa Merah!
Tatkala itoe maka soeda djadi satoe barang jang djarang taoe djadir jang mana kita orang tiada maoe pertjaija, djikaloe kita tiada taoe jang itoe ada barang sabenarnja.
Samoea orang jang ada disitoe pada meliat Ming poenja tingka, tetapi dia-orang tingal diam, sebab tiada taoe apa maksoednja Ming itoe.
Satoe dari marika itoe soeda bangoen berdiri dengan badi-badi tertjaboet, serta mengantjam semoea orang, jang mana brani pegang badannja.
