235
― Dia poenja nama Lawa-lawa Merah.
Pada bitjaranja dari itoe perkata-kataän, maka matanja itoe badjak djadi menjala seperti api, sahingga toean Clifton misti taro tangan atas poendaknja, akan menahan dia djangan bergerak terlaloe koeat.
― Apa angkaoe bilang? ― bertanja Ming kapala Pei-Ho dan datang rapat padanja.
― Ja, si Lawa-lawa Merah, Tchou toekang potong dari Founsi, ― berkata si Pei-Ho, jang oleh itoe berkoeatan soeda djadi lemas, dan matanja tertoep kombali,
― Toean Perkins angkaoe soeda dengar itoe bitjara, ―memangil itoe president Ming, jang ampoenja kaheiranan sama sekali terganti oleh kagirangan seperti satoe kadjapan mata di moeka itoe dia soeda djadi bingoeng dari sebab kagetnja, ― angkaoe soeda dengar, sobatkoe, sobatkoe jang baik?
― Baik sekali, menjaoet itoe kaptein.
― Kita orang taoe dimana saija poenja pemboenoe ada ataoe lebi baik saija seboet Lin poenja pemboenoe. Ja itoe kapala badjak dari badjak-badjak jang djahat, jang ada saija poenja seperti djoega angkaoe poenja moesoe.
― Itoe ada betoel sekali. toean president. Maka angkaoe liat jang kita orang poenja perdjandjian dengan Roumi boekan perkara jang djelek boeat angkaoe adanja.
― Pada Boedha, itoe ada benar djoega! Sekarang kita orang misti liat boeat pegang padanja.
― Itoe perbilangan soeda membikin Ming dapat kaki tangan dingin, maka ilang dia poenja kagirangan.
