Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/86

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1712

Satelah itoe maka segala margastoe poen ada lah aken berkampoeng, dengen sekoetika itoe djoega kaldirlah segala binatang itoe, dengan saekor binatang sendjatanja di bawa dengan ampat lima batoe, adalah jang membawa kajoe dan lain lain masing dengan kelakoewannja, serta ija masoek kedalem gowa batoe itoe, serta katanja: Hai Bajoe Soeta, marilah keloewar dari pada tempatmoe, bahoewa sekalijan rajat tidaleh maoe mengadep kamoe.

Satelah itoe maka Bajoe Soeta poen terkedjoet mendengar kata segala margastoe itoe, serta ija keloewarlah dengan segala kaoem kera, maka di lihatnja penoeh sesak dengan segala rajat itoe serta ija menergam masing masing kepada Bajoe Soeta.

Maka segala anak istri kera itoepoen semowanja habislah keloewar berperang, maka mendjadi terlaloe amat besarnja sekali, maka satengahnja dari pada kaoem loetoeng dan koekang sijamang itoe, adalah setegahnja jang membantoe kaoem kera itoe.

Adapoen maka radja Loetoeng poen mendjadi terlaloe amat mesgoelnja di dalem hatinja, dari pada sebab sehari hari Gowa Kerabo giri itoe tida lagi berhentinja dengan berperang sama kaoemnja sendiri, antara doewa tiga boelan nistjaja ija berperang dengan kawannja sendiri.

Kata radja koekang kepada radja sijamang: mengapakah negri kita ini tida soenjinja bermoesoehan dengan kaoem kita sendiri.