Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/85

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1711

berdjalan, dengan bebarapa kesoekeran serta sasatnja itoe, maka ija sampe pada sama tengah hoetan besar itoe, laloe di lihatnja adala seekor kera laloe di hampirnja, maka di kenalnjalah Bajoe Soeta lagi sedang sangsara, maka laloe berhentilah ija pada tempat itoe, serta doedoeklah seorang dirinja dengan masgoelnja, maka tatkala itoe datengken malem hari, maka Indra Maulana Askandar Sjah poen sangat lalah rasa uja dari pada berdjalan itoe, maka laloe bermalemlah ija di sana di bawa satoe poehoen dengen hati jang pertjintaannja itoe.

Sjahdan maka di tjeritaken oleh orang jang berhikajat itoe, maka Bajoe Soepa telah ija sampe itoe, laloe sigra ija pergi kepada segala kawan kawan kera dan Loetoeng Koekang sija mang Wawa itoe, serta katanja: Bai kamoe ini sekalijan, apakah bitjaramoe sekarang ini dari pada segala kaoem kera itoe?

Sahoetnja segala margastoe itoe, jatoewankoe mana djoega titahnja toewankoe kami menoeroet sekalijan.

Maka kata Bajoe Soepa: marilah kita keroǝ boengin padanja sepaja kita keloewarken Bajoe Soeta dari pada keradjannja, kerna tida patoet sekali kali ija kerdjaan pada tempat ini, kerna sepatoetnja akoelah jang terlebi taoe mamegang keradjaan, dan sekarang koemala anak manoesija jang sakti itoe telah ada kepadakoe, apa djoega barang kehandak kita adalah pada kemala ini.