Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/87

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1713

Maka sahoet radja koekang: bahoewa pada tijap tijap negri itoe, nistjaja demikijanlah kedjadijannja, tijap tijap barang sebaginja dan pada segenap tempat djoega, djikaloe ada saekor binatang atawa manoesija poen jang berhati dengki, nistjaja adalah menimboelken haroe hara pada tempat itoe, hinggaken mendjadi hilanglah jang dengki itoe, maka di sanalah kita berhenti, bahroclah kita ini dapat berdami di dalem selamanja kita hidoep.

Maka pada ketika ija berkata kata itoe, laloe datenglah segala pelontar dan penjambitnja rajat itoe, setengahnja dengan batoe dan satengahnja dengan kajoe, maka habislah lari masing masing tjerai beri berlompat lompat kesana kemari, segala kaoem Loetoeng dan Koekang Sijamang, maka pada masa itoe mendjadi terlaloe amat riboetnja soewara, tatkala itoe djoega mendjadi berperanglah kedoewanja kaoem itoe, adalah jang menggigit dan adalah jang menjakar atawa menggaroek dan menerkam, dan adalah jang menjobek dan menjowek dan adalah jang mengeset, dan soewaranja itoe tjerowat tjerowet ngak ngak ngoek ngoek, maka mendjadi terlaloe amat roejoe randa soearanja, maka sekoetika itoe Bajoe Soeta bertemoe dengan Bajoe Soepa itoe.

Maka sembahnja Bajoe Soeta, wai mamanda: moehoenlah hamba ampoen, bahoeasanja mamanda ini orang toewa, kerna djikaloe tijada melawan dan menoeroetkennja kehandak mamanda, apa