Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/405

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

2030

di dengarnja dan sekarang ini apalah hendak di kata sebab dari dehoeloe tempo pada tanah Taadjir telah hamba ini memberi nasehat tida djoega maoe di dengarnja, dan sekarang mana djoega hoekoem toewankoe hambanja terima.

Satelah itoe maka soeltan poen sangat belas rasanja serta terkenang boedinja itoe pada zaman ia masi tatkala moeda, maka soeltan poen laloe berkata dengan manis moeka dan djikaloe demikijan baeklah toewan bawa kedalem negri toewan sendiri padoeka ajahanda itoe, soepaja toewan tanamken dengan sepertinja, pada kobanja nininda ada di sana dan djanganlah di boewat seperti ini.

Maka sembahnja baeklah toewankoe djikaloe ada derma toewankoe lebih lebih soekoer hamba menarima kasih toewankoe ini sebagi lagi negri hambanja bijarlah ada di bawa perenta toeankoe djoega soepaja hamba keampat soedara mendjadi hamba kebawa doeli toewankoe.

Maka sembahnja anak Dewa keampat hamba pon inilah demikijan djoega.

Sahoet poela segala Peri Mambang itoe, dan anak Dewa Dewa pcen semoewanja, demikijan djoega segala hamba dengan isinja negri hamba serahken pada toewankoe soepaja masing masing mendjadi hamba kebawa doeli toewankoe.

Maka pada masa itoe soeltan poen mendjadi rembasoer matanja serta katanja: Hai soedarakoe dalem itoe poen terlebih maaloem djoega soeda-