Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/510

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1576

rah terpertjikan, dari sebab segala gandarannja itoe berlari larijan kesana kemari di atas darah itoe.

Maka tatkala itoe Radja poen bertemoe samanja Radja, den mantri bertemoe samanja mantri, den penggawa bertemoe samanja pegggawa den pahlawan, samanja pahlawan, den kapala perang samanja kepala perang, maka laloe berpaloe paloehan antara kedoewa pihak, adalah jang di tikem sama sama mati, ada jang sama sama berdiri di boemi adalah jang di atas gandarannja, dan adalah jang seorang mematiken ampat lima orang, dan adalah seorang di boenoe dengan ampat orang, tida aken bertentoean lagi dan adalah jang tida memboenoeh sóeda ija diboenoeh orang, dan adalah jang nijat handak melariken dirinja sebab takoetnja datenglah pelor menjamber kepada hotaknja hingga mati, maka masing masinglah aken haluja.

Kalkijan maka sekoetika berperang, maka banjaklah raijatnja di antara kedoewa pihak itoe mati, maka dara poen mengaleer toeroen kedalem parit seperti aer laoet jang sedang pasang itoe, serta berombak dara itoe sebab di lariken oleh machloek itoe.

Maka dari pada sangat pandekaraja segala raijt Bahroel Alam itoe, maka laloe oendoerlah perlahan lahan.

Satelah di lihat oleh soeltan Alipoel Dlohar jang raijat Bahroel Alam itoe moendoer, maka laloe mengiboe ngiboeken pandji paudjinja, artinja