Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/509

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1575

djoega, maka soewaranja seperti gemoeroe soewara boeroeng jang menjamber njamber saroewat seroewit, den satengahnja sebagi gangsing, maka sakoetika gelaplah medan peperangan itoe oleh asap, hingga soewatoe poen tida apa jang dapat kelihatan.

Adapoen maka segala soewara tjakmar itoe beradoe radoehan seperti hali lontar membelah boemi rasanja, den api senapan den marijam sebagi kilap pada waktoe hoedjan jang lebat itoe, den soewara segala pedang itoe gemoringsinglah, den soewara segala saroeng pedang den segala rantai rantai mendjadi satoe dengan soewara gandali koeda itoe, maka gemerontjong soewaranja seperti soewȧra Dadjal tatkala kena rantai api Noraka, den soewara segala gandaran radja radja sebagi menggerolah soewaranja den jang bergandaran singah berboenjilah singahnja, den jang bergandaran gadjah maka menggerolah gadjahnja, den jang bergandaran koeda poen perbanger banger koedanja itoe.

Maka soeara telakan koeda dan ngah dan gadjah itoe, berlari lari kesana kemari seperti soewara kawauan ikan tongkol di laoetan jang besar demikianlah.

Sjahdan maka sekoetika berperang itoe, maka bangkai poen bergoeling goelingan kesana kemari. maka dara poen sebagi ketjap jang toempah pada boemi maka medan itoe habislah lepek dengan darah, dan segala pakean keradjaan, dan pakean mantri hoeloe balang habislah kena da-