Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/511

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1577

menjoeroehken madjoe sekali, maka laloe di oesir oranglah, maka tida tertahan lagi segala raijat Taadjir itoe, maka pada tatkala itoe toedjoe bagjan jang mati segala raijat Taadjir dan Toral Arkan lain dari pada jang loeka itoe.

Maka satelah di lihat oleh Mahradja Goemanda Soeta itoe, segala hal raijatnja, maka laloe ija memetjoet koedanja jang bernama Sekar Poepoewan itoe kehadepan segala radja radja.

Tatkala itoe Hoestan Sabab poen ada mengikoet dari belakang dengan tida bergandaran.

Satelah Mahradja Goemanda Sakti malihat padoeka kakanda itoe bertampil kehadepan, maka laloe memetjoet koedanja jang bernama Sekar Pilihan, maka pada tatkala itoe Hoestan lantaran poen mangikoet dari belakang, serta mengamoeklah anak radja itoe kedoewa dengan tida terkira kira lagi mengamoeknja, maka Hoestan kedoewapoen mengamoek kesana kemari.

Maka sekoetika berperang, segala raijat Taadjir dan raijat Toral Arkan poen masoek mengadep perang lagi, maka sekoetika lagi Mahradja Goemanda Soeta bertemoe dengan seorang radja jang bernama Mahradja Madja Djindra, maka ijalah radja jang amat gagah lagi berani dengan besar pandjangnja.

Kata Mahradja Madja Djindra itoe, Hai anak moeda: sijapa namamoe dan berani sekali mendapatken akoe? tidakah angkau mendapat dengar chabarnja gagah beranikoe.

Maka sahoet Mahradja Goemanda Soeta, Hai