Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/468

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1534


kekanda harep biarlah toewan banjak banjak berdoa djangan berhanti lagi, soepaja kakanda dapat selamatnja.

Maka sembah toean poetri baeklah toeankoe, tetapi djikaloe toewankoe mendapet soeker, sigralah toewan memberi chabar aken bet. . . kedoewa soepaja beta ini ikoet berperang.

Maka sahoet baginda baeklah sepatoetnja toean membela kakanda.

Sahsoedanja ia berkata kata itoe, maka bagiada poen perpakejan, serta memake pakean keradjaan, dan ananda kedoewa poen memake.

Satelah soeda mamake dengan selengkap sendjata aken berperang, maka laloe berpeloek dan bertjioem dengan istrinja kedoea dan memeloek anaknja.

Maka Mahra ja Goemanda kedoea poen soedjoed pada kaki iboenja kedoea, serta katanja mintalah hamba soekanja relda iboekoe aken aer soesoe iboe, kaloe kaloe hamba mati di dalem perang djangan sampe mendjadi seselan.

Satelah toewan poetri mendengar kata anaknja kedoewa itoe, maka laloe berhamboeran aer matanja, kerna ananda kedoewa itoe taoe sekali kali mengeloewarken bitjara, apa barang katanja sedap di dengar, aken meroesaken hati orang, dari sebab iboenja pandekar dan bapanja bidjak sana djadi anaknja poen apa djoega barang katanja mendjadi piloe di hati.

Satelah soeda bertangis tangisan itoe maka laloe berdjalan keloewar kota, maka Indra Maulana