Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/467

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1533

Setelah baginda soeltan mendengar chabar itoe maka terlaloe amat soekalah hatinja, serta katanja: baiklah Insja allahoe taala kelak dengan noegrah toehankoe moeda moedahan akoelah la wanannja, kerna telah berapa lamanja akoe ini telah bernantiken, maka bahroelah sekarang sampelah barang hadjat koe, habis telah di binasahken oleh kaoem Djindik itoe reldalah akoe.

Sahsoedanja berkata kata itoe, hidangan persantepan poen di angkat oranglah, maka laloe makanlah masing masing.

Sahsoedanja makan dan minoem itoe, maka segala boenji boenjian poen di taboeh oranglah, serta ia boesoeka soeka dengan tiada terkira kira lagi.

Satelah soeda bersoeka soeka antara ada beberapa har sedangnja, maka pada ketika jang baek itoe, maka segala raijat mantri hoeloebalang itoe poen berhaldirlah segala alat peperangan dengan selengkapuja, maka pada hari jang baek bilangannja, maka soeltan poen masoek kedalem serta aken bertemoeken istrinja, serta katanja: tinggal toewan baek baek tiga berpoetra, dan biarlah Indra Maulana Askandar Sjah tinggal dalem negri, serta dengan Datoe Pandekar, dan padoeka ananda kedoewa Mahradja Goemanda Soeta dengan Mahradja Goemanda Sakti itoe hamba bawa berperang, kerna Indra Maulana Askandar Sjah itoe masi bodo, sebab ia orang boekit di mana dapat menantang satroe dan