Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/469

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1535

Askandar Sjah poen poera poera menghimpasken dirinja serta handak mengikoet.

Maka laloe di boedjoeknja oleh soeltan, katanja: oesahlah toewan mengikoet, djikaloe toean mengikoet siapa ah jang malihat negri, dan siapakah lagi jang malihat iboe toewankoe.

Sahsoedanja di boedjoek maka laloe dijamlah dengan soewaranja senggoek senggoek dan mewek mewek moeloetnja, lakoenja seperti anak anak jang oemoer sebelas tahoen roepanja, memberi bentji pada hati orang jang melihat tingkanja.

Satelah soeda maka soeltan poen berwaadah kepada Datoe Pandekar, katanja: Hai mamanda menarokoe negri hamba serta ananda kedoewa, dan beri pengadjaran pada ananda Indra Manlana Askandar Sjah itoe, apa djoega barang salehnja toeloenglah di beri ingat, dan habai-habal toean di dalem negri.

Maka sembah Datoe Pandekar, serahkenlah kepada allah toehankoe.

Satelah itoe maka anak radja itoepoen keloear, serta di iringken padoeka ananda kedoewa itoe, satelah sampe keloewar Gadjah kenoeken soeltan telah haldir kedoewanja serta pakeannja dan koeda sambrani poetih poen telah haldir kedoeanja aken gandaran padoeka ananda itoe, maka segala raijat poen haldir serta sendjatanja, maka boenji boenjian poen di paloe orang terlaloe amat asik soearanja, maka toenggoel pandji pandji dan