Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/302

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1278

Sahoetnja: baeklah.

Maka datenglah malem hari, maka toewan poetri Maal Djamdjam poen mengikoet toeroen dari atas maligai itoe, seorang poen tida dapet malihat kepadanja.

Maka segala dajang dajang melihat hal jang demikijan, maka satengahnja ketakoetan Kaloe kaloe di bawanja lari lantas, dan setengahnja handak mengadoe kepada Soeltan.

Maka setengahnja menahanken, katanja nanti- lah dehoeloe kerna penglihatan koe orang itoe, tida soeka pada toewan kita kerna sangat bodonja.

Satelah itoe maka toewan poetri Maal Djam- djam Seri Negara poen sampe pada taman Sigan- dara itoe, serta berhentilah kedoewanja.

Maka pada tatkala itoe toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara poen terbitlah berahi, kerna terloeloe amat baek roepanja hingga le- njaplah akalnja, sebagi tida ada laki laki jang seperti roepanja, dan lagi mengenangken jang orang itoe sanget sekali baek pekertinja, maka pada waktoe itoe toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara menawari dirinja, maka dari pada sebab kebadjikan bapa-nja, maka djadi dapet ia menahanken dirinja.

Satelah sampe itoe maka boelan poen sedang terangnja, maka toewan poetri Maal Djamdjam poen terbitlah rindoenja melihat taman itoe, ser- ta dengan sedang terang boelan itoe, pada pikir- nja sajangnja laki laki ini sanget bodonja tida dapet di bawanja bersanda sanda goeroe, maka