Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/303

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1279


mendjadi toewan poetri birahi sendirinja, serta katanja: Ilai kakanda tinggallah toewan sepeninggal beta ini, serta rebah pada pangkoean Indra Maulana Askandar Sjah.

Maka kata Indra Maulana Askandar Sjah; Hai toewan poetri: soedalah angkau handak kembali pala maligai moe, dan marilah kemala itoe.

Maka toewan poetri poen berdebarlah jang ia handadak minta kembali kemala itoe, serta katanja wai kakanda: mengapa kakanda telah memoengkir djandji, telah soeda di berinja kepada beta, dan sekarang di minta poela kembali.

Sahoetnja Hai toewan poetri: akoe berdjandji padamoe sebab anak panahkoe, dan djikaloe tida sebab anak panahkoe masaken akoe ini datang pada malagai itoe. Maka sahoet toewan poetri Maal Djamdjam, djanganlah toewan berkata demikijan, djanganken kemala sedang badan beta dan njawa beta sekalipoen beta serahken kepada toewan, dan segala anggauta beta toewan djoega jang ampoenja, dan lagi mana djoega soeda kehandak toewan,

Sahoetnja Indra Maulana Askandar Sjah, apalah goenanja sebagi njawa toewan poetri kepada hamba, sebab hamba tida kenal bagimana roepa matjemnja, dan badan toewan poetri poen demikijan djoega tida bergoena sekali pada hamba, sebab toewan poetri orang perempoewan, sedang memanda hamba tatkala dehoeloe handak mengikoetken hamba tida soeka, dan ia mela-