Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/171

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1147

rabitoe, serta aken memandang moeka ananda itoe, serta di amat amatinja.

Adapoen djikaloe malem hari terlaloe amat asik di dengernja soeara di dalem negri itoe, kerna kesana kemari banjaklah orang jang membatja kor'an, seperti kalakoean pendita kire'at den hamzah den waras.

Maka soeltan poen terlaloe amat sedap rasa hatinja, sepertiken tida hendak kembali rasanja pada negrinja sendiri, kaloeken tida takoet aken djadi bersalahan pada adat, nistjaja soeltan tida kembali pada negrinja.

Satelah soeda dari pada itoe maka padoeka ananda itoepoen menjampeken salam doanja permaisoeri Tadjir, serta minta di kirim kirimken anaknja itoe sebab ia seorang dirinja pada negri toewan, den djanganlah toewan sampe hati pada istri soedarakoe den menarolah kakanda kepada toewan.

Maka sembah Moehamad sjahrab: ja toewankoe, hamba poen demikian djoega lebi lebi mengrimken diri, kerna hamba poen pijatoe tida dapet lagi membesarken diri, kerna sekalian hamba allah dalem doenia itoe, moesafir djoega adanja seorang dapet moelijaken dia, den menghinaken poen demikian djoega, den tegoeh tegoeh hati kakanda, tidalah hamba mengambil seperti mana jang lain itoe.

Satelah itoe maka Indra Boeganda Aspandar, sjah poen soeka hatinja mendenger kata soedaranja, den soeltan poen djangan di kata lagi,