Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/172

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1148

kerna ia lebih maloem dari pada jang mengarang.

Sasoedahnja itoe maka anak radja poen berkata kepada Moehamad Sjahrab, ja soedarakoe: djikaloe ada dermanja toewankoe, maka adalah hamba ini moehoenken, pangkat mantri jang toewah aken soedara kita sjahbandi itoe, kerna pada pikir patek ialah dapet menggantiken dari pada hamba, kerna biasa ia mendjinakan pada hati raijat lagi boediman serta berakal, maka ialah patoet di djadikennja mantri, .

 Maka sembah Moehamad sjahrab, ja toewankoe: sepatoetnjalah seperti Kata toewankoe, sebab hamba poen lagi mentjari mantri jang be- riman dengen sampoerna jakin, kerna mantri ajahanda telah belas tahon ia poelang kerahmatoellah, den belon lagi patek mendapet boewat badalnja, kerna pada pengharepan hamba hendak bernantiken akan toewankoe, kerna negri mesjakal aken bakal mantri ajahanda, maka sampe barang maksoed kakanda serta maksoed hamba lagi di kaboelken allah barang doanja hamba ini.

 Satelah itoe maka gandarang raja poen di paloe orang, maka gemperlah orang dalem negri itoe mengataken gemper apakah ini? bahoewa gandarang alamat selamanja tida berboenji, apakah ada pekerdjaan jang besar ini?

 Satelah itoe maka segala jang mendenger poen habis keloewar, maka orang jang memaloe poen berseroe seroe, katanja: Hai kamoe sekalian he-