Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/170

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1146

Dang sekar Poespa poen mengiringken poetrie Tadjir itoe.

Adapoen maka soeltan doedoek sekoetika maka persantepan poen di angkat oranglah, laloe makanlah masing masing, kerna pada masa itoe sedang ramelah orang ziara kepada Moehamad sjahrab itoe.

Satelah soeda selaseh dari pada makan den minoem itoe, maka soeltan poen soekalah atoeran negri itoe, sebab tanda negri jang beragama den tjahjanja poen terang, tambahan lagi radjanja poen boediman lagi beriman, adalah seperti boengah di taman, telah di patoetken dengen goebahannja, lagi jang menggoeba orang pandekar demikijanlah rasanja, sebab lengkep dengen Masdjid den Langgar, den banjak djoega orang jang Ahli Poekoha.

Satelah doedoek sekoetika, maka soeltan Taboerat poen seperti ada jang boeka matanja den hatinja, serta katanja: Hai anakoe siapakah garangan jang mengatoer negri ini patoet sekali dengen radjanja.

Maka sembahnja ja toewankoe, bahoewa padoeka ananda djoega jang mengatoer negri ini, kerna sepeninggalnja padoeka Mahroem Daroel Maksoed, maka padoeka anak toewankoe memegang pekerdja-an ini di dalem negri, bahoewa ialah jang mengatoer, maka laloe di persembahkennja dari awal sampeken achir.

Maka soeltan poen heranlah Moehamad sjah-