Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/62

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

542

panggil soewami hamba pada malem ini, dan djikaloe laki laki itoe sekalian menoeroet katamoe, maka angkau berdjandji soepaja berganti djemnja, dan djikaloe ia dateng, maka angkau mengadjak bersama sama pada peradoean, maka angkau membri tjioem bihoeskoe ini, insaallah kelengerlah laki laki jang moeka tebel itoe, maka djikaloe ia telah pangsan, maka diri ambil bidji kelapirnja, serta diri potong dengan piso ini, maka diri sapoeken mata piso itoe sekali, bingga tinggi mata hari itoe bahroelah ia sedar dari pada pangsannja.

Setelah itoe perempoean poen, termoehoen poelang keroemahnja.

Setelah sampe di roemahnja, maka bertemoe poela sahbat soewaminja, serta di pegang tangannja, Hai prempoean maoekah angkau dengan akoe atawa tidakah ? djikaloe angkau tiada maoe nistjaja akoe penggel batang lehermoe ini.

Ja: toeankoe baeklah akoe serahken diri hamba ini kepada toean, tetapi nanti kelak malem ini, kira kira djem poekoel toedjoe, kerna soewami hamba telah pergi kedalem astanah, di panggil oleh soeltan moedah.

Setelah laki laki itoe mendengar kata, maka pertjajalah sebab melihat kelakoeannja seperti soenggoeh soenggoeh perkataannja, maka laki laki itoe poen bertegoeh tegoehan djandji.

Maka prempoean itoe poen demikian djoega, maka laloe kembalilah pada roemahnja.

Maka sekoetika poela dateng jang laen, maka demikian djoega djandjinja pada djem poekoel delapan.