Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/334

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

813

kaloe-kaloe anak radja djoega menjamarken dirinja, kerna tatkala kita ini dateng kemari, soewatoepoen tijada ada jang kita lihat orang itoe.

Satelah itoe maka sahoet mahradja Mahroen Ma'an, Hai soedarakoe! kaloe-kaloe itoelah bakal mantoenja padoeka Soeltan Taib, kerna selamanja kita berperang tijada pernanja kita malihat Soeltan Taib keloear berperang, kerna ijalah jang di harep'harep.

Maka kata seorang poeloe, lai soedarakoe! djikaloe demikijan baeklah kita mengroeboengi sama sekali, sepaja kita hoedjanken dengen anak panah, kerna djikaloe tijada kita mengroeboengi dija, mistjaja tijada terlawan oleh kita ini.

Maka sahoet seorang soenggoelah seperti kata toean-toean sekalijan, kerna pada pikir kita baeklah kita datengken dengen ampat pendjoeroe, se erti seorang radja dari kanan, den seorang dari sebelah kiri, den scorang dari hadepan, den seorang dari belakang.

Maka sahoet saorang poela baekla kami ini menoeroet sadja, mana djoega kahendak soedara kita.

Maka kata seorang, djikaloe demikijan baeklah kita berhenti dahoeloe berperang, sakira kira satoe boelan sembilan poeloe lima hari, soepaja kita koempoelken segala raijat radja radja jang telah tertangkep itoe, kita mendjadiken satoe dengen raijat kita.

Maka sahoet saorang, kaboellah tocankoe sedan paketan ini, kerna medan peprangan seperti basa dengen darah belon lagi kering.