Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/321

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

800

Satelah itoe maka datenglah hoeloebalang Djan-djan Bahroem serta berhadepanlah kedoewanja, serta katanja: Hai laki laki sijapakah nama sanda ini?

Maka sahoetnja, akoelah ini Pahlawan negri Tadjir, akoe ampoenja nama Tamsir Sah, jang meroentoeken kota negri Djandjam Bahroem, den diri sijapakah ini.

Maka sahoetnja akoelah hoeloebalang Djam-djam Bahroem jang meshoer namanja akoelah di antara toedjoe kota negri, namakoe ini jang tersohor Djambal Roehbal, maka akoelah penghoeloe radja Djamdjam Bahroem.

Maka sahoet pahlawan itoe, sijapa namanja radjamoe?

Maka sahoetnja nama radjakoe Sahat Roem jang mampoenjai Samsar dari pada besi ada beratnja seriboe lima ratoes toedjoe poeloe tiga kati setengah, aken ija mengangkat dengen sebelah tangannja. Maka setelah soeda itoe, maka kata jang penghoeloe hoeloebalang, katanja: Hai Tamsir sah, marilah serahken toean poetri Mah roem Siti itoe, jang roepanja seperti Diwi Soeparaba kepada akoe, soepaja di selamatken negrimoe den sekalijan radjamoe den raijatmoe sekalijan, serta boleh doedoek selamat di atas keradja-annja.

Maka satelah pahlawan mendenger kata itoe, maka terlaloe amat sanget marahnja, serta memoeter moeter pedangnja dari atas koedanja,