Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/278

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

757

ra rijoe randa dalem astana anaknja, maka laloe menjoeroeken soewaminja pergi melihat.

Maka tatkala itoe lantas kaki Rembanan pergi melihat, maka di lihatnja adalah seorang poetri roepanja seperti istri anak nja, maka berdebar hatinja dan bebrapa di lihat kesana kemari tijada kelihatan anaknja, maka heranlah dirinja, serta kembali keroemahnja, serta di kataken kepada istrinja poen berdebar hatinja serta toeroen berdjalan pada malem itoe, maka di lihatnja njata istrinja anaknja, maka laloe masoek serta menangis memeloek toean poetri, sambil menanjaken anaknja itoe.

Maka kaki Rembanan poen masoek laloe menangis kedoewanja, serta meweek meweek moeloetnja.

Maka nene Rembanan dari pada sanget tangisnja, maka kedengeran kepada orang jang menoenggoe pintoe itoe, maka penoenggoe pintopoen masoek melihat, kerna di sangkanja ada maling di dalem astanah, maka di lihatnja roepa toean poetri Mahroem Siti, maka penoenggoe pintoe persembahken kepada mantri jang toean poetri ada di dalem astana.

Adapoen maka hari poen sijanglah, maka mantri poen masoek kedalem astanja, maka di lihatnja njata toean poetri Mahroem Siti, maka mantri poen persembahken kepada Soltan.

Adapoen setelah Soltan mendenger kata itoe, maka beloen lagi bersantep sigra berangkat masoek kedalem astanah, maka toean poetri poen menjembah baginda serta aer matanja, maka