Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/265

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

744

Tidalah akoe hendak memberi pakejankoe, djikaloe belon njawakoe keloewar dari dalem badankoe, maka tiada haroes akoe sedekah pada tjetjongormoe. Hai pentjoeri tidakah angkau takoet kepada radja jang di dalem negri ini.

Maka sahoetnja djangan banjak bitjaramoe, djanganken radjamoe sekalipoen nene radja itoe dateng pada tempat ini, tida nanti akoe takoet, den tida dapet lepasken dari pada rampasankoe ini.

Setelah hoeloebalang mendenger kata jang sanget kedji itoe, maka merah padem warna moekanja, serta tijada menantang larang lagi, serta menjerang kepala penjamoen itoe, maka laloe di salahinnja, serta penjamoen memerang kaki koeda itoe.

Maka koeda itoepoen meloempat, sebab telah bijasa di dalem perang, maka sigralah perang poela, maka laloe kena tanganuja jang kiri, maka laloe kena tangan poela jang kanan, maka laloe poetoes doewa maka laloe menggero hendak lari.

Maka Hoeloebalang jang laen memerang dari atas koeda. maka laloe di belah lantas kepalanja, maka penjamoen jang laen dateng dari bala koeda serta hendak memerang pinggang hoeloebalang, maka koeda itoepoen meloempat, maka laloe kena boentoet koedanja poetoes doewa, maka koeda itoe merasahken sakit sigra menjeroeboeken dirinja kedalem penjamoen itoe.

Setelah penjamoen itoe melihat jang kawannja telah mati seorang, serta terbela doewa kepala-