Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/467

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

467

teroes terang, dari dehoeloe kala telah hamba kataken, waktoe inilah toean beroleh soewatoe penglihatan soepaja toewan ketahwi, keramatnja Ajahanda Boenda toean, den dari dehoeloe tijada djoega toean pertjaja, sampeken beta djadi binasa di dalem laoet, sebab toean tida menoert kata hamba, den sekarang sabarlah toean dehoeloe, djanganlah sampe mendjadi bahla, kerna djikaloe radja besar mendenger ini, alangka maloenja sekali kita.

Setelah itoe maka soeltan moeda poen sedarlah dirinja.

Maka Sahbanda poen menjerahken serta menjaroengken pedang itoe, serta di bawanja kedalem peradoewan, den segala dajang dajang itoepoen ha bislah menangis, serta katanja: ampoen toeankoe, kerna hamba sekalijan ini tijada mendapet taoe.

Setelah itoe maka Sahbandi poen berkata. Hai: dajang dajang sekalijan, dijemlah angkau, kerna tijada membri inget toean poetri itoe, den lagi sepatoetnja kita hamba di peloenja toean poetri, den sekarang dijemlah engkan sekalijan.

Maka sahoet dang Rekawati kedoewa dang Rekawarna, ja: kaka itoelah selamanja toean kita berkasih kasihan dengan toean poetri Tjindra Sari itoe, makanja djadi seperti ini, den sehari hari tijada apa

Soeltan Taboerat

55