Halaman:Graaf De Monte Christo 32.pdf/71

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

— 1921 —

doedoek tida brenti memandang sama Maximiliaan tetapi Maximiliaan tida liat lagi antero moeka dan badannja Monte Christo, ijang di liatnja tjoema matanja Monte Christo, ijang menjala seperti koenang-koenang.

Maximliiaan merasa dateng sedih ijang amat keras, ija mearsa ijang gagang pipanja terlepas dari tangannja; barang-barang ijang tadi terang keliatan, mendjadi semingkin goerem dan Maximiliaan moelai merasa ijang seperti di hadepan matanja soedah ada tergantoeng lelangse, ijang tebel ijang menoetoepken semoewanja, ijaitoe segala barang-barang ijang ada di sitoe.

Maka katanja Maximiliaan: „Sobatkoe ijang tertjinta, akoe merasa maoetkoe dateng, dengan senang hatikoe,trima kasi banjak sobat, trima kasi.“

Maximiliaan maoe paksaken dirinja boewat kasi tangn sama Monte Christo, tetapi dia tida sampe koewat boewat angkat tangannja.

Di itoe waktoe, maka di liatnja Monte Christo bermesem dengan senang hati, boekan kaja sari-sari ija bermesem, hanja seperti mesemnja Betara Kala ijang membawa kasoesahan sadja.

Morrel liat ijang Graaf poenja mata mendjadi terlebi besar; dia liat Graaf poenja badan mendjadi besar; ramboet polkanja tergantoeng beblakang, dengan gagahnja seperti malaikat, atawa Djibrail, ijang dateng pada soewaktoe hari kiamat.

Morrel tida ada kakoewatan apa-apa lagi, ingatannja berbedahan, sebab apa ijang di liatnja soedah bedah sekali dari ijang tadi.

Dengan bersender di bangkoe ijang enak dan empoek