Halaman:Graaf De Monte Christo 32.pdf/66

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

— 1916 —

gaib, akoe kira, ijang toewan telah toeroen dari soewatoe bintang di mana orang-orangnja terlebih pande, alim dan bidjaksana.“

„Maximiliaan," berkatalah Graaf, „benarlah seperti katamoe, akoe ini dateng toeroen, dari bintang ijang bernama sedih.

„Akoe pertjaja semoewa apa to wan bilang, akoe tida maoe tjari taoe lebih djaoe.“

„Toewan, doeloe koetika akoe sendiri kira, akoe misti mati, maka toewan. bilang padakoe, tinggal hidoep, abis akoe tinggal hidoep, itoelah soewatoe tanda, ijang toewan boekan sembarang orang, dan dapetlah akoe tanja, sebab akoe doega, ijang toewan soedah tahoe mati satoe kali: „Apakah kematian itoe sakit?“

Monte Christo memandang pada Maximiliaan dengan teramat sedih hatinja.

„Ja,“ berkatalah Monte Christo, „memang sakit dan berat kaloe kita paksa maoe tjaboet kita poenja njawa dari badan dengan piso atau pelor teramat sakitnja, hingga giranglah ijang mati itoe, djika soedah di tanja malaikat Maoet di hadepannja.“

„Ja, akoe mengarti Graaf, kematian itie dan ka hidoepan masing-masing ada rahasianja sendiri, ada sedih, ada girang; dari itoe orang misti jakinin, aken tjari taoe lebih doeloe.“

Djawab Graaf de Monte Christo: „benarlah katamoe, „sebab sebegimana kahendaknja orang, maka kamatian itoe bole djadi sobat kita dan boleh djadi moesoe besar kita.“

„Blakangkali kapan doenia soedah toewaän seriboe taon, dan orang-orang semoewa soedah taoe apa rehasianja kamatian, maka orang sama djoega seperti orang maoe tidoer