Halaman:Graaf De Monte Christo 29.pdf/68

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1738 —

besar, akem ambil itoe kantong-kantong dari bawah stolop, ia itoe kantong ijang di briken orang ijang tida di kenal itoe di Meillan.

Samentara itoe maka berkata, Equennel dengan soewara gemeteran pada graaf:

„Astaga, toewan graaf, sedeng toewankoe berpoeloe-poeloe kali denger kita orang memoedji-moedjiken orang ijang kita tida kenal itoe, ijang begitoe moerah hati pada kita, begimanakah toewankoe begitoe sampe hati, aken tinggal berdiam sadja? O! toewankoe terlaloe bengis dengen perboewatan itoe, kenapa toewankoe tida maoe ijang kita oendjoek trima kasi kita pada toewan?“

„Dengerlah, sobat,“ berkata graaf, „boekankah boleh akoe kataken sobat padamoe Emmanuel, sebab sabelonnja kaoe taoe, memang soedah sablas taon lamanja, akoe ini djadi kaoe poenja sobat; rasia ini telah terboeka oleh kerna soewatoe hal ijang amat berat, tetapi ijang selama-lamanja tida boleh akoe kataken pada orang laen. Toehan ijang Maha Toenggal, ialah ijang akoe hendak simpan rasia ini sampe pada achir-achir djiwakoe, tetapi kaoe poenja soedara, Maximiliaan soedah memaksaken akoe aken boeka itoe rasia dengen paksa begitoe keras, hingga sekarang ia tentoe menjesal sanget ijang ia pake paksa-an itoe.“

Sembari memandang Maximiliaan, ijang masih djoega tinggal bersoedjoed dengan bersenderan pada korsi males, maka berkata poela graaf, dengan pelahan pada Emmanuel.

„Djaga dia baik-baik!“ Monte Christo toendjoekken pada Maximiliaan Emmanuel.“

„Apa sebab?“ bertanjalah Emmanuel dengan heran.“

„Akoe tida bole bilang kenapa, tjoema akoe kata“