Halaman:Graaf De Monte Christo - 18.pdf/36

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 1050 —

di laen tempat, menoeroet perbilangannja sendiri, maka kaoe ketemoe padanja begitoe. Dia soedah djalan koeliling dengen goeroenja ijang berhati keras dan belon tave dateng di kota Parijs."

„Betoeltah bangsawan Italie memang biasa aken kawin sama bangsawannja sendiri?" bertanja toewan Dang-lars dengen sembrono: „roepanja dia orang poenja kemampoean tida maoe di djatohken pada laen bangsa".

„Betoel biasanja dia orang bikin begitoe; tetapi toewan Cavalcanti se-orang ijang aneh dan soeka membikin tida seperti ijang lain. Orang tida bisa mendoega, bahoewa dia bawa poetranja ka kota Parijs, aken di djodohken dengen se-orang prampoewan disini".

„Apa soenggoeh kaoe doega begitoe?"

„Kita brani bilang itoe dengen tentoe."

„Apa kaoe djoega taoe denger orang bitjara dari hal kemampoeannja?"

„Orang bitjaraken ampir tida lain hal, tjoema dari kemampoeannja dia poenja harta berjoeta-joeta, ada ijang bilang djoega dia tida poenja kemampoean satoe pond"

„Tetapi, apa kaoe sendiri kira dari kemampoeannja?"

„Ja, kita kira dari hal kemampoeannja kaoe tida boleh pastiken, sebab dia saorang diri sendiri."

„Pendeknja, apa ijang mendjadi kaoe poenja pertimbangan ?"

„Kita poenja pertimbangan, ija itoe familie Cavalcanti dari pada djaman doeloe semboeniken oewang di dalem anah, ijang tjoema di kasi taoe pada toeroenannja ijang paling toewa sampe berjoeta-loeta."

„Apa betoel begitoe?" bertanja toewan Danglars: „lebi bo-